Network
DESKJABAR – Pada abad ke-21, masih ada sebagian orang berupaya memperoleh harta dengan cara di luar nalar, yaitu pesugihan. Konon ada orang nekad mencari janda kenalan dari Facebook, untuk tumbal pesugihan tuyul di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Kabarnya, ada dua orang yang sudah tidak tahan dengan kondisi ekonomi yang morat-marit, sehingga nekad melakukan pesugihan tuyul. Mereka memperoleh informasi soal pesugihan tuyul di kaki Gunung Ciremai, namun harus menyediakan wanita untuk menyusui sang tuyul.
Adalah pengamat cerita horor asal Bandung, Mang Ei mewawancarai seorang pria bernama Ucok, tentang pengalaman dirinya melihat seorang temannya melakukan pesugihan tuyul di Gunung Ciremai. Pesugihan tuyul itu disebutkan menghasilkan banyak uang tapi akhirnya menderita.
Begini ceritanya
Ucok menceritakan temannya, dengan disebutkan bernama Asep, melakukan pesugihan memelihara tuyul. Makhluk halus tuyul oleh sebagian orang di Pulau Jawa, dipercaya bisa disuruh mencuri uang (aslinya adalah makhluk jin setan). Mereka melakukan itu karena ingin banyak uang.
Cerita ini berupa kesaksian Mas Ucok ditahun 2017 yang diajak oleh temannya itu mengantar ke kaki Gunung Ciremai untuk melakukan ritual pesugihan tuyul. Keduanya orang itu sehari-harinya adalah pengamen, tukang parkir, dan usaha serabutan.
Ucok mengakui, bahwa cara itu merupakan cara ingin instan memperoleh penghasilan lebih secara di luar nalar. Walau kemudian berhasil banyak uang, namun akhirnya kerepotan dan tersiksa sendiri setelah beberapa tahun kemudian.
Diceritakan, tahun berganti tahun Asep mendapat kekayaan yang berlimpah tapi dibalik kekayaannya itu istri kedua Asep (seorang janda kenalan dari Facebook) menjadi tumbal. Sang istri muda itu bertugas menyusui si makhluk tuyul, setelah menghasilkan banyak uang.
Wawancara Mang Ei dan Ucok ditampilkan pada YouTube Malam Mencekam, berjudul CARI JANDA DI FACEBOOK BUAT DIJADIIN TUMBAL !! KISAH MISTIS PESUGIHAN TUYUL GUNUNG CIREMAI, diunggah 11 November 2022.
Baca Juga: Di Majalengka, Pria Ini Kehilangan Kaki, Akibat Perbuatan Tuyul di Lemahsugih
Intinya diceritakan oleh Ucok, bahwa di kaki Gunung Ciremai, mereka bertemu dengan seorang tua yang ternyata dukun pesugihan tuyul. Oleh dukun itu, sang teman, Asep diberi sesuatu yang mirip boneka kecil, tetapi berpesan harus disusui oleh wanita.
Singkat cerita, sepulang kerumahnya, Asep meminta istrinya untuk menyusui boneka itu, tetapi sang istri tidak mau. Pusing karena harus ada yang menyusui boneka kecil itu, akhirnya Asep mencari istri kedua melalui Facebook dan mendapatkan seorang janda.
Asep tidak mempersoalkan wajah sang istri muda mau jelek atau cantik, yang penting memiliki payudara besar. Sebab, itu dibutuhkan untuk menyusui boneka kecil pemberian dari dukun di kaki Gunung Ciremai itu.
Asep dan janda muda itu menikah dan menempati tempat tinggal lain, sehingga menjadi istri kedua. Suatu ketika, Asep melakukan ritual, dimana ternyata boneka kecil itu menjadi penampakan makhluk berukuran kecil mirip anak satu tahun, tetapi bewajah orang dewasa.
Baca Juga: Sejarah Tuyul alias Jin Kerdil, dan Cara Mengusir, Ustadz Muhammad Faizar Menjelaskan
Ucok mengaku melihat sendiri penampakan makhluk yang menjelma dari boneka tersebut, dan kemudian diketahui itu adalah tuyul. Kemudian, sang tuyul kemudian bertugas mencari uang dan membawa dalam jumlah banyak bagi Asep, dimana istri mudanya kemudian memberikan upah menyusui.
Anehnya, kata Ucok, walau uangnya banyak, sang teman itu tetap hidup sederhana, tidak menjadi glamour. Tetapi uang diperoleh dari tuyul selalu banyak, dan Ucok pun sering kecipratan rejeki dari Asep berupa uang curian dari tuyul itu.
Beberapa tahun kemudian, situasi menjadi berubah, Asep menjadi sering sakit sampai tahun 2022. Dokter yang menangani kebingungan, karena penyakit Asep misterius, dan kemudian sering mimpi didatangi banyak seperti arwah entah siapa.
Sang istri muda pun menjadi kurus badannya, karena kerepotan terus menyusui sang tuyul. Padahal, sang istri semula badannya gemuk dan terus diberi makan bergizi agar menghasilkan air susu bagi sang tuyul. Kondisi sang istri muda pun menjadi tampak menyedihkan.
Melihat situasi menjadi berbahaya, diceritakan, Asep kemudian menjadi kapok. Ia kemudian minta bantuan seseorang untuk melepaskan diri agar tidak lagi memelihara tuyul. ***
