Untuk ganti per yang patah, kata supir angkutan pedesaan, Jeje Abok, kadang merogoh uang setoran, sehingga harus nunggak.
"Sudah dua kali alami patah per akibat jalan rusak yang setiap hari dilalui. Saya harap pemerintah segera memperbaikinya," kata Jeje Abok.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Skala prioritas
Jalan rusak di sepanjang Jalan KH. Ahmad Soebandi yang menghubungkan dua kecamatan, Kecamatan Singaparna dan Leuwisari itu sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak.
Bahkan jalan rusak sepanjang 6 kilometer lebih di Jalan KH. Ahmad Soebandi tersebut jika dibandingkan dengan jalan rusak di Lampung dan dikunjungi Presiden Joko Widodo, lebih parah.
Lubang yang menganga dan batu kerikil siap menyergap para pengendara yang melintasi Jalan KH. Ahmad Soebandi, dengan ketinggian lubang 15 centimeter.
Baca Juga: Kades Saguling Ngamuk ke DPRD dan Pejabat Pemkab Ciamis, Singgung Dedi Mulyadi
Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, untuk perbaikan infrastruktur telah dianggarkan, namun skala prioritas.