SUHU di Kota Bandung Menyengat, Radiasi Matahari Tinggi, Apakah Ada Gelombang Panas? Ini Penjelasan BMKG

- 26 April 2023, 09:58 WIB
Belakangan ini suhu Kota Bandung cukup  menyengat. Apakah sedang terjadi gelombang panas? BMKG Kota Bandung menjelaskan fenomena ini
Belakangan ini suhu Kota Bandung cukup menyengat. Apakah sedang terjadi gelombang panas? BMKG Kota Bandung menjelaskan fenomena ini /decode.uai.ac.id/

DESKJABAR – Belakangan ini warga di Kota Bandung mengeluhkan panasnya suhu di wilayah ini, yang tidak biasanya. Padahal hujan turun hampir setiap hari belakangan ini. Paparan radiasi sinar matahari cukup tinggi. Warga pun kemudian menduga telah terjadi gelombang panas.

BMKG Kota Bandung pun menjelaskan fenomena tersebut, dimana suhu di Kota Bandung dalam hari-hari belakangan ini tidak biasa. Cuacanya sangat terik menyengat dan dinyatakan bahwa saat ini radiasi sinar matahari cukup tinggi.

Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yuni Yulianti mengemukakan ada sejumlah faktor dengan terjadinya suhu menyengat yang terjadi di wilayah Kota Bandung, salah satunya sebagian besar wilayah di Indonesia mulai memasuki musim kemarau.

Intensitas Radiasi Tinggi

Mengutip dari laman bandung.go.id yang tayang pada Rabu 26 April 2023, Yuni Yulianti mengemukakan, berdasarkan pengamatan cuaca di Stasiun Geofisika Bandung untuk suhu di Bandung maksimum masih berada di kisaran 29-30,4 derajat celcius.

Baca Juga: Ini Sikap Warga Kota Bandung Saat OTT Walikota, Benarkah Kecewa ?

"Di Lembang maksimumnya di 25-26,2 derajat celcius. Masih dalam kategori normal, sejauh ini tidak terlalu siginifikan," ujar Yuni Selasa 25 April 2023.

Yuni pun menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat suhu Kota Bandung terasa lebih panas. Di antaranya, Indonesia saat ini akan masuk musim kemarau, tutupan awan berkurang sehingga intensitas radiasi matahari lebih maksimum, dan dinamika atmosfer yang tidak biasa.

Yuni menambahkan, saat ini masih dalam periode masa transisi di Bandung, yakni peralihan musim hujan ke kemarau. Lalu, tutupan awan berkurang sehingga aktivitas gelombang matahari optimal 24-31⁰C. Saat ini rata-rata suhu di Kota Bandung 30,6 derajat. Masih ambang normal meski sudah masuk di indikator maksimal," ujar Yuni.

Maka dari itu, kata Yuni, di pagi hari suhu udara terasa lebih hangat. Lalu di siang hari suhu panas terik maksimum. Namun, di saat sore insensitas curah hujan masih ada.

Baca Juga: KAPAN Tol Getaci Seksi 2 Dimulai? INILAH Daftar Desa Garut Utara Hingga Tasikmalaya yang akan Terima UGR

"Prediksinya, awal Mei kita sudah masuk musim kemarau. Untuk tahun ini, prediksinya kemarau normal, berbeda dengan tahun lalu hampir tidak ada kemarau ya atau istilahnya kemarau basah," ungkapnya.

Tidak Perlu Panik

Menurut Yuni, pada April II 2023- Mei I 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (20 - 150 mm/dasarian).

Oleh karenanya, menurut Yuni, masyarakat tidak perlu panik mengenai isu gelombang panas yang saat ini tengah melanda sejumlah kawasan Asia. Ia mengimbau agar masyarakat menggunakan tabir surya terutama saat berkegiatan di luar ruangan.

"Pakai payung atau pakai topi. Kemudian, terutama bagi pengguna roda dua, bisa pakai pakaian yang lebih menutup untuk melindungi kulit. Jika dirasa panas sangat menyengat, harap menepi untuk berteduh dulu," paparnya.

Yuni menegaskan bahwa  tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah.

"Untuk indikator UV, kami belum menerima hasil laporannya karena BMKG tidak memantau lebih jauh mengenai UV. Kami lebih memantau mengenai suhu udara," akunya.

Baca Juga: UPDATE Tol Getaci, Desa Mana Saja di Tasikmalaya yang Masuk dalam Tahap 1 dan Tahap 2? INILAH Daftarnya

Berdasarkan informasi BMKG pusat, besar kecilnya radiasi UV yang mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV. Indeks ini dibagi menjadi beberapa kategori: 0-2 (Low), 3-5 (Moderate), 6-7 (High), 8-10 (Very high), dan 11 ke atas (Extreme).

Secara umum, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori “Low” di pagi hari; mencapai puncaknya di kategori “High”, “Very high”, sampai dengan “Extreme” ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12:00-15:00 waktu setempat; dan bergerak turun kembali ke kategori “Low” di sore hari.

Pola ini bergantung pada lokasi geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan, dan tutupan awan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah