Kang Dedi Mulyadi akan Gunakan Air Kencing Manusia Jadi Pupuk Organik, Apakah Bisa?

- 1 Maret 2023, 14:48 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat bersama petani di Subang, Kang Dedi rencana akan gunakan air kencing sebagai pupuk organik
Kang Dedi Mulyadi saat bersama petani di Subang, Kang Dedi rencana akan gunakan air kencing sebagai pupuk organik /

Kemarin Kang Dedi bertemu salah seorang petani yang telah berhasil mengaplikasikan percontohan pertanian organik di Lembur Pakuan. Petani bernama Ahmad tersebut sehari-hari juga bertugas sebagai pengatur air ke sawah.

Ahmad sendiri memiliki 225 bata sawah garapan yang telah beralih ke organik. Untuk pupuk ia menggunakan kotoran sapi yang diencerkan dan difermentasi menggunakan EM4. Pupuk tersebut disebar ke sawah sebelum atau sesudah dibajak.

"Selanjutnya tandur normal. Benih pakai pupuk organik dari kotoran ayam. Kemudian setelah 14 hari pakai pupuk organik kotoran sapi," kata Ahmad.

Berselang waktu sawah dibersihkan dari gulma agar pertumbuhan padi bisa maksimal. Sebulan kemudian diberi pupuk organik yang terbuat dari campuran kotoran ayam, gula dan air kemudian difermentasikan.

"Itu dari 800 mili hanya digunakan 30 mili jadi sangat irit," katanya.

Sementara untuk hama, Ahmad menggunakan campuran belerang, soda api, garam dan tiga liter air. Campuran bahan tersebut kemudian disemprot untuk membasmi hama tekuk leher.

Berbeda dengan yang lain, pertanian organik di Lembur Pakuan justru memanfaatkan hama keong emas dibandingkan dengan membasminya. Keong emas dikumpulkan dalam tong dan dibiarkan membusuk untuk diambil airnya.

"Airnya ditambah gula dan Yakult (minuman probiotik). Kan ini padi sehat, Yakult itu katanya sebagai vitamin. Setelah itu disemprot cukup sekali dan hasilnya sudah bagus seperi sekarang," ucap Ahmad.

Kang Dedi Mulyadi sendiri berambisi mengubah pertanian menjadi organik agar petani semakin makmur. Jika terus seperi sekarang dengan kondisi pupuk langka, obat-obatan mahal dan harga gabah yang dipatok murah malah akan memiskinkan petani.

"Kalau mau mengubah petani menjadi makmur, petani sehat, padi sehat, sawah sehat, sehat dari kapitalisasi itu caranya berubah ke pertanian organik. Jadi tidak butuh lagi pestisida, urea, KCL, semua pabrikan, tapi semua diubah mandiri. Nanti setiap petani didorong untuk memiliki ternak," kata Kang Dedi.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x