Terpisah, Direktur Jendral Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),Jarot Widyoko mengatakan, bahwa bendungan ini di desain selain untuk mereduksi banjir Jakarta juga berfungsi sebagai destinasi wisata bagi masyarakat.
Masyarakat yang berkunjung ke Bendungan Sukamahi dapat menikmati fasilitas penginapan, taman, rumah kaca (greenhouse) dan tempat ibadah yang telah disipakan pemerintah.
Menurut Jarot, konsep ekosistem yang diterapkan dapat menjadikan Bendungan Sukamahi sebagai destinasi wisata premium.
“Masyarakat bisa menikmati udara yang segar, badan sehat, paru-paru bersih, dan bisa berpariwisata dengan keluarga tanpa tidak terlalu jauh dari Jakarta”, ujar Jarot.
Masih menurut Jarot, di kawasan Bendungan Sukamahi, dibangun taman hidroponik, memanfaatkan areal pemabngunan atau disposal dan telah dirancang sejak pembangunan konstruksi bangunan bendungan berlangsung.
“Pada saat konstruksi ini lahannya sempit. Kami harus mencari, membebaskan lahan untuk disposal, tumpukannya. Tetapi kami tidak membiarkan tumpukan disposal itu menjadi mubazir. Kami bangun menjadi hidroponik (area) kegiatan yang bisa menjadi pariwisata,” ujar Jarot.
"Di area hidroponik terdapat melon premium, ginseng, ada juga buah langka, ada juga alpukat alligator, ada sawo sapote yang bobotnya hampir mencapai 1 kilogram, dan ada juga buah anggur," pungkas Jarot.***