2. Muhammad Surya (9)
3. Hafizah Naura Adinda (8)
4. Zakiyah Talita Rahma (8)
Selanjutnya, Kikin menjelaskan, siang itu ada sekitar 40 orang santri sedang belajar mengaji di dalam majlis.
Dua belas orang anak mengaji di bagian ruang dalam, 28 orang lainnya belajar mengaji di bagian ruangan luar.
“Waktu gempa terjadi, kami mau membaca Asmaul Husna, untuk memulai proses belajar, tiba-tiba guncangan dahsyat terjadi, sontak saya menyuruh anak-anak untuk segera keluar ruangan,” tuturnya.
Kepanikan pun terjadi, belum sempat menyelamatkan semua anak muridnya, Kikin terpental beberapa meter dan jatuh di depan majlis, dan tak sadarkan diri.
Selang beberapa saat bangunan pondok pesantren ambruk menimpa puluhan anak asuhannya yang terperankap di dalam ponpes.
“Saat sadar, saya langsung bangun dan mencoba masuk ke dalam ponpes, tapi ternyata sangat sulit, tubuh saya tidak kuat, akhirnya saya dibopong keluar, sedangkan evakuasi dilanjutkan oleh warga lain,” jelasnya.