DESKJABAR – Batik dan tenun merupakan jenis dari karya seni, yang tumbuh dan berkembang sejak dahulu hingga turun temurun.
Oleh karena itu, batik dan tenun merupakan jenis dari karya seni, yang disukai setiap orang.
Guna melestarikannya, secara sadar atau tidak masyarakat Indonesia menjadikan Batik dan tenun merupakan jenis dari karya seni, sebagai pakaian resmi.
Namun demikian, seiring perkembangan zaman dan tuntutan pasar, dari Batik printing seolah berubah menjadi Batik cap.
Padahal sebenarnya Batik printing bersaing dengan Batik cap.
Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang, PSSI Menghentikan BRI Liga 1 2022-2023 Hingga Waktu tak Ditentukan
Perajin masih banyak yang memproduksi batik printing untuk mempertahankan dan melestarikan kualitas seni membatik.
Begitu pun di pasaran banyak produksi Batik cap dengan aneka pola gambar yang disesuaikan dengan masa kekinian.
Hanya bedanya, kalau memproduksi batik printing memakan waktu pembuatan beberapa hari, karena menggunakan tangan.
Sedangkan memproduksi Batik cap waktu pembuatannya cukup singkat, karena menggunakan mesin.
Perajin batik printing di Tasikmalaya, misalnya, masih bisa ditemui di daerah Sukaraja, atau batik cap tanpa mesin di daerah Burujul Kota Tasikmalaya.
Di daerah Sukaraja bisa ditemui kain batik yang usianya sudah 120 tahun lebih dan kondisinya masih baik, dengan lukisan batik yang unik dan antik, serta keren.
Sedangkan perajin Batik cap yang produksinya menggunakan mesin bisa ditemui di daerah Cinehel.
Pabrik Batik yang satu ini sering dikunjungi para turis dan wisatawan domestik. Serta sebagai bahan study banding bagi pengusaha lainnya.
Bahkan biro perjalanan atau agen travel sering membawa turis asing ke daerah Cinehel ini. Para turis senang membeli dan membawa kain Batik sekedar oleh-oleh yang bisa dibawa ke negaranya.
Pakaian batik sebagai pakaian resmi sering digunakan untuk menghadiri upacara resmi pemerintahan, atau menghadiri kondangan dengan mengenakan pakaian kain Batik.
Selain hasil produksi batik cap menggunakan mesin, tetapi ada juga pengusaha yang menggunakan tenun.
Biasanya pengusaha yang memakai mesin tenun dan mesin juki adalah perajin bordir.
Baik perajin Batik dan tenun sama-sama menguasai pasar di Tanah Abang Jakarta. Ya jualan Batik, ya yang jualan bordir, masing-masing berdampingan.
Batik dan tenun merupakan jenis dari karya seni sehingga sulit untuk dipisahkan. Karya seni tersebut biasanya diaplikasikan pada lukisan Batik kain, kaos, pakaian, dan atribut lain.
Baca Juga: Indonesia Butuh 9 Juta Digital Talent, Telkom-ITDRI Gandeng Institut Teknologi Terbaik Dunia, MIT
Pada masanya dahulu batik Tasikmalaya menguasai pemasaran di semua lapisan masyarakat.
Pabrik Mitra Batik terkenal dan berdiri sejak dahulu hingga sekarang adalah di Tasikmalaya.
Sejarah lahirnya Batik pun berasal dari Tasikmalaya. Sedangkan Hari Batik Nasional ditetapkan dan diperingati setiap tanggal 2 Oktober.***