DESKJABAR - "Servis payung, servis payung, servis payung..,".
Di siang itu ditengah teriknya sinar matahari suara itu samar samar terdengar dari kejauhan dan semakin jelas bunyinya takala seorang pria berjalan sambil memanggul dua gulung payung bekas di pundaknya mendekati rumah penulis.
"Servis mang, " ujar penulis setengah memanggil si tukang servis (perbaikan) payung sambil mempersilahkan masuk ke halaman rumah.
Pria separuh baya itu langsung menurunkan beban dipundaknya lalu duduk bersila beralaskan sandal jepit yang ia kenakan.
Kemudian, ia melepas dan meletakan sebuah tas hitam berisi perkakas pendukung yang biasa ia bawa.
Berikutnya ia, mengecek satu persatu 3 buah payung berbagai ukuran yang penulis "orderkan" untuk diperbaiki.
"Wah nu ieu mah meni tos ancur nya pa," (Wah yang satu ini mah sudah hancur ya pak) ujarnya membuka obrolan dalam bahasa Sunda sambil menaruh payung tadi dan mengecek payung berikutnya.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Alam Magelang Yang Indah, Cozy dan Instagramable, Ada View Taman Berwarna-Warni