DESKJABAR – Kejadian sejumlah kucing mati ditembak di dekat Sesko TNI Jalan Martanegara, Bandung, membuat heboh dan prihatin kalangan netizen.
Melihat salah satu foto pada kucing yang luka dan mati ditembak di Bandung, bisa diduga pelaku menggunakan senjata apa untuk menembak hewan-hewan malang itu.
Belum diketahui motif apa yang dilakukan orang yang menembaki kucing itu. Apakah sekedar iseng menembaki, atau merasa terganggu karena bulan Agustus ini dikabarkan sedang musim kucing kawin ?
Baca Juga: KODE REDEEM FF 17 Agustus 2022, MP40 Crazy Bunny vs MP40 New Year Ganas Mana di Free Fire ?
Berdasarkan foto yang diunggah Instagram @rumahsinggahclow dan diberitakan DeskJabar pada Kamis, 18 Agustus 2022, tampak ada lubang peluru ukuran kaliber kecil atau sedang pada kucing tersebut.
Berdasarkan pengamatan DeskJabar, biasanya peluru kaliber kecil kebanyakan adalah jenis pellet (mimis) yang digunakan untuk senapan angin maupun BB (ball bullet) gotri yang biasa digunakan untuk senjata airgun.
Biasanya, peluru senapan angin maupun airgun yang digunakan umumnya adalah kaliber 4,5 mm baik pellet (mimis) maupun gotri BB.
Baca Juga: KODE REDEEM FF, M1887 Terrano Burst vs M1887 Sterling Conqueror di Free Fire, Mana Lebih Dahsyat ?
Walau kalibernya kecil, namun cukup ampuh untuk membunuh atau melukai hewan kecil.
Biasanya, diantara kalangan penghobi senapan angin dan airgun, untuk olahraga dengan menembaki sasaran statis, misalnya botol, kaleng, dsb.
Ada juga yang menggunakan senapan angin dan airgun dengan umum istilahnya “unit”, untuk menembaki tikus besar atau tikus got, ular, anjing galak, bahkan babi hutan, namun jarang untuk menembaki kucing.
Baca Juga: Gaskeun Bray Healing Sama Ayang! Inilah 4 Destinasi Wisata Alam di Buton Paling Hits, Instagramable
Soal kemampuan daya tembus, daya melukai, bahkan daya membunuh, tergantung ukuran kemampuan jenis, merek, dan tipe senjata angin maupun airgun.
Nah, kembali kepada urusan sejumlah kucing mati ditembak di Bandung ini, melihat dari bekas luka, kemungkinan ditembak senapan angin bertenaga gas bertenaga sedang maupun uglik saja, atau airgun berupa replika jenis pistol atau revolver.
Sebab, dari penampakan luka tembak, walau menembus hewan-hewan itu, sepertinya tergolong daya tembaknya sedang, mungkin dengan sekitar 350-500 fps.
Ada juga senapan angin bertenaga tinggi menggunakan gas dengan tekanan sekitar 2.000-3.000 Psi. Walau hanya menggunakan peluru pellet atau mimis 4,5 mm, kabarnya ampuh juga untuk merobohkan babi hutan.
Namun, kadang-kadang ada juga yang menggunakan senapan angin kaliber peluru 5,5 mm dan airgun kaliber 6 mm. Namun populasi senjata angin dan airgun menggunakan kaliber 6 mm jumlahnya tidak banyak.
Sedangkan jika hanya menggunakan airsoftgun, walau kaliber BB adalah 6 mm, namun tidak mengakibatkan dapat membunuh hewan kucing. Sebab, kebanyakan BB 6 mm airsoftgun yang diguanakan adalah berbahan plastik, walau ada juga yang dari metal.
Unit airsoftgun bertega green gas umumnya hanya ampuh membunuh tikus rumah, dimana tembakannya dengan B plastik dari jarak 3 meter membuat hewan itu mati bersimbah darah.
Lain halnya jika ditembak menggunakan senjata api, hewan ukuran kecil semacam hewan kucing maupun anjing lukanya mengerikan.
Namun dari penampakan luka kucing yang mati ditembak di Bandung itu, boleh jadi sepertinya hanya ditembak menggunakan senapan angin atau airgun. ***