Contoh autopsi kedua yang justru menjadi kunci terungkapnya satu kasus tindak pidana, terjadi pada peristiwa pembunuhan Marsinah aktivis buruh di Jawa Timur beberapa tahun lalu.
Pada kasus Marsinah, penemuan alat bukti di autopsi kedua bisa menggugurkan semua tuduhan yang didasarkan hasil autopsi pertama karena ditemukan bukti baru di otopsi kedua yang sesuai.
Berkat bukti baru yang ditemukan berdasarkan hasil autopsi kedua itu pualalah, kasus Marsinah yang sempat beberapa tahun mangkrak berhasil terungkap siapa pelakunya.
Baca Juga: Renungan 1 Muharram, Jangan Suka Ghibah, Ketahui 3 Larangan Agar Dimudahkan Segala Urusan Di Dunia
Dalam kasus Subang atau peristiwa pembunuh ibu dan anak di Subang, kata dr Hastry, bisa saja hasil autopsi kedua yang dilakukannya yang dipakai.
Dokter Hastry mengungkapkan, di autopsi pertama tidak disebutkan secara detail jenis alat apa yang dipakai pelaku untuk membunuh korban Tuti dan Amel.
“Tapi kalau saya, di visum (autopsi kedua) disebutkan kriteria alatnya seperti apa dan dari lukanya apa, terus dicocokkan. Sampai sekarang kan alatnya belum tahu kan pake senjata apa”, kata dr Hastry.
Sementara itu Anjas Asmara, seorang dosen sekaligus Youtuber pemilik kanal Anjas di Thailand yang konsen mengawal kasus Subang sejak awal kejadian memberikan pernyataan mengejutkan.
Anjas di Thailand mengatakan, berdasarkan bukti foto yang diperolehnya pelaku pembunuh kasus Subang menyiksa korban secara sadis seolah ada dendam kesumat yang demikian besar.
“Terdapat luka yang mengejutkan di mata Amel (korban kasus Subang) yang membiru dan ada luka-luka di bagian tubuhnya. Itu mengindikasikan si pembunuh melampiaskan kekesalan selain tujuan untuk menghabisi”, kata Anjas di Thailand.