Network
DESKJABAR - Warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, resah, menyusul ditemukannya bekas-bekas tapak kaki macan tutul di halaman rumah mereka.
Diduga macan tutul itu sedang kelaparan sehingga turun dari habitatnya di Gunung Sawal Ciamis berkeliaran ke Kampung Cikupa untuk mencari makan. Kampung Cikupa letaknya memang berada persis di bawah kaki Gunung Sawal.
Bekas kaki macan tutul penghuni Gunung Sawal Ciamis itu di antaranya ditemukan halaman rumah salah seorang warga Kampung Sindangwangi.
Kampung ini letaknya berbatasan langsung dengan Gunung Sawal Ciamis sehingga paling mudah dijangkau oleh hewan yang penghuni Gunung Sawal termasuk macan tutul.
Perangkat Desa Cikupa, Kabupaten Ciamis, Jajang Nurdia, membenarkan adanya keresahan warganya akibat macan tutul yang berkeliaran ke kampung.
Baca Juga: CIAMIS, Hari Pertama Pendaftaran Aplikasi MyPertamina Masih Ditemukan Masalah di Sistem
Jejak telapak kaki macan tutul tersebut, lanjutnya, jelas terlihat di tanah bekas hujan di halaman rumah warga Sindangwangi.
"Daerah kami memang dekat sekali dengan Gunung Sawal sehingga kerap didatangi hewan liar," katanya dikutip dari Kabar Priangan, 7 Juli 2022 dengan judul "Macan Berkeliaran ke Perkampungan, Pemdes Cikupa Lumbung Ciamis Imbau Warga Jangan Sendirian di Hutan."
Jajang menambahkan, desa-desa yang berbatasan dengan Gunung Sawal memang kerap didatangi hewan buas.
Dari informasi yang diterima Jajang, bahkan warga di desa yang bersebelahan dengan Cikupa, sempat melihat macan tutul sedang memangsa hewan peliharaan warga berupa ayam kalkun.
Sementara mengenai jejak kaki macan di halaman rumah warga Cikupa, ditemukan seminggu yang lalu. Warga pun sudah melaporkan hal ini ke pemerintahan desa.
"Kami mendapatkan laporan dari Warga RT 05/RW 03 Blok Sindangwangi Dusun Cikupa yang menemukan bekas kaki macan di halaman rumahnya," katanya.
Menurut Jajang, pemerintah desa telah mengimbau kepada warga agar selalau waspada.
Jika berangkat ke kebun yang berdekatan dengan hutan Sawal, jangan sendirian atau bunyikan kentongan agar warga lain mengetahui keberadaannya.
"Warga yang melakukan kegiatan di hutan harus selalu membunyikan kentongan agar warga lain mengetahui keberadaannya," katanya.***
