Menurut dr Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang di luar nalar tidak pandang bulu, tidak melihat siapa calon korbannya. Entah itu saudaranya, ibunya, adiknya, anaknya, sahabatnya atau siapapun.
Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 Tahun 2022 Telah Dibuka, Ini Cara Daftar, Registrasi dan Persyaratan
Kemudian dalam kehidupan sehari-hari, psikopat itu terlihat baik-baik saja. Dia bisa berubah menjadi jahat, ungkap dr Hastry itu karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna.
Berdasarkan hasil otopsi pula, dr Hastry menegaskan dirinya mengetahui benda atau alat apa yang dipakai pelaku untuk membunuh korban kasus Subang, namun ia enggan mengatakannya (kecuali kalau diminta di pengadilan).
Nah akibat adanya statemen dari dr Hastry yang menyebut pelakunya psikopat, Anjas di Thailand mengungkapkan dirinya banyak menerima masukan jika pelakunya adalah seorang saksi yang wajahnya sudah begitu dikenal.
Namun begitu Anjas di Thailand enggan menyebut dan serta merta ikut menuduh saksi dimaksud sebagaimana yang dikatakan netizen atau warganet kepadanya.
"(Karena) hal itu butuh pembuktian yang kuat yang harus dilakukan penyidik", kata Anjas di Thailand.***