KELANJUTAN KASUS SUBANG: dr Hastry Ungkap Jenis Alat yang Digunakan Pelaku Membunuh Korban

- 1 Juli 2022, 14:17 WIB
Rumah TKP (kiri) dan ahli forensik Polri dr Sumy Hastry Purwanti (kiri). Setelah 10  bulan penyelidikan kasu Subang berjalan, ahli Forensik Polri dr Hastry mengakui, jika dirinya sebenarnya mengetahui jenis alat yang dipakai pelaku untuk membunuh korban.
Rumah TKP (kiri) dan ahli forensik Polri dr Sumy Hastry Purwanti (kiri). Setelah 10 bulan penyelidikan kasu Subang berjalan, ahli Forensik Polri dr Hastry mengakui, jika dirinya sebenarnya mengetahui jenis alat yang dipakai pelaku untuk membunuh korban. /Kolase foto DeskJabar.com dan Instagram @hastry_forensik/

DESKJABAR - Setelah 10  bulan penyelidikan kasu Subang berjalan, ahli forensik Polri dr Hastry mengakui, jika dirinya sebenarnya mengetahui jenis alat yang dipakai pelaku untuk membunuh korban.

Berdasarkan hasil otopsi kedua yang dilakukannya terhadap  jasad korban kasus Subang, jenis alat itu digunakan untuk menghabisi nyawa Tuti Suhartini (ibu) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (anak).

"Dalam kasus Subang benda apa yang dipakai untuk membunuh korban, saya tahu tapi gak akan ngomong ," kata dr Hastry.

Dokter Hastry yang memiliki nama lengkap Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti menduga kuat jika pelaku pembunuh kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu seorang psikopat.

Baca Juga: INNALILLAHI, MenPAN RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia Hari Ini, Jumat 1 Juli 2022

“Psikopat itu adalah sesuatu yang dia lakukan tidak nalar tidak pandang bulu entah itu saudaranya, ibunya, adeknya, anaknya, atau sahabatnya atau siapapun tidak pandang dulu. Sekarang banyak seperti itu”, jelas dr Hastry.

Dokter Hastry membeberkan hal itu kepada Anjas Asmara, seorang dosen yang bermukim di Thailand di kanal Youtubenya Hastry Forensik, 28 Juni 2022 lalu.

Menurut dr Hastry, dirinya tidak bisa sembarangan mengatakan apa yang diketahui dari hasil otopsi yang dilakukannya karena terbentur Undang-Undang.

“Sesuai Undang-Undang saya hanya bicara ke penyidik. Dan (karena) penyidik yang meminta kita melakukan otopsi dan hasilnya itu juga diserahkan kepada penyidik. Tidak ke siapapun, tidak boleh”, jelas Hastry.

Meski begitu, dr Hastry mengungkapkan dirinya tidak diam. Sebagai polisi, dia terus berjuang dengan caranya sendiri memberi masukan kepada pimpinan, tanpa bicara ke media atau masyarakat.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Kompolnas RI YouTube Hastry Forensik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x