Network
DESKJABAR – Siapa bilang tim penyidik kasus Subang tidak bekerja. Ternyata tanpa gembar gembor media, mereka masih terus bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku dan motifnya.
Berita terbaru bahkan hotnews di kasus Subang, beberapa hari lalu tim penyidik melakukan pencarian bahkan melakukan penggalian di lahan di sekitar TKP Ciseuti, untuk mencari barbuk atau barang bukti.
Apakah pencarian barbuk terbaru di lahan di sekitar TKP kasus Subang tersebut, dilakukan polisi berdasarkan dari keterangan atau petunjuk terbaru yang mengarah ke sana?
Adanya kegiatan di sekitar lahan TKP kasus Subang juga tidak luput dari ketakutan warga sekitar. Pasalnya dalam sebulan terakhir, warga banyak menjumpai keganjilan berupa kejadian di luar nalar.
Seperti diketahui, publik masih menunggu perkembangan terbaru dari pihak Polda Jabar terkait pengungkapan kasus Subang.
Pasalnya, hingga 18 Mei 2022 kasus Subang yang telah menewaskan Tuti dan Amel, sudah tepat berusia 9 bulan namun belum ada kabar terbaru kapan kasus tersebut akan diumumkan oleh Polda Jabar.
Berita update dari Polda Jabar memang termasuk minim tentang perkembangan kasus Subang, sehingga fokus netizen banyak tertuju kepada analisa dan pendapat-pendapat yang dimunculkan di media sosial atau YouTube.
Namun bukan berarti tim penyidik kasus Subang tidak bekerja sama sekali. Buktinya ketika hingga Oktober 2021 publik hanya tahu jumlah saksi yang tekah diperiksa sebanyak 25 saksi, namun ternyata sudah sebanyak 69 saksi.
Demikian pula pada Januari 2022, publik dikejutkan bahwa ternyata jumlah saksi yang telah diperiksa sudah bertambah hampir dua kali lipat menjadi sebanyak 121 saksi, serta puluhan petunjuk, dan 10 TKP.
Bisa jadi tanpa pemberitaan di media, sebenarnya tim penyidik terus melakukan pekerjaannya dan jumlah saksi bisa saja bertambah lagi.
Indikasi itu muncul ternyata dalam beberapa hari terakhir, tim penyidik kasus Subang masih melakukan pencarian barbuk di lahan di sekitar TKP Ciseuti, tempat terjadinya pembunuhan yang telah menewaskan Tuti dan Amel.
Bahkan dalam pencarian barbuk di lahan di belakang TKP kasus Subang tersebut, tim penyidik melakukan penggalian di sejumlah titik.
Yang jadi pertanyaan adalah kasus Subang sudah berusia 9 bulan dan tim penyidik kembali melakukan pencarian barbuk di sekitar TKP Ciseuti.
Apakah pencarian barbuk tersebut karena adanya petunjuk baru, dan bisa saja petunjuk atau keterangan baru itu diperoleh dari saksi baru yang telah diperiksa tim penyidik kasus Subang.
Warga sekitar ketakutan
Info adanya kegiatan pencarian barbuk oleh tim penyidik kasus Subang di lahan di sekitar TKP Ciseuti, terungkap di kanal YouTube Misteri Mbak Suci dengan judul “4NEH TAPI NY4TA, KISAH YOUTUBER DAN WARGA AL4MI HAL DILU4R N4LAR DISEKITAR TKP JALAN CAGAK SUBANG,” yang tayang pada Kamis, 19 Mei 2022.
Menurut Mbak Suci yang juga pemerhati kasus Subang, sesuai dengan informasi yang diperolehnya dari tim penyidik, ternyata dalam 2 sampai 3 hari sebelumnya, tim penyidik kasus Subang melakukan pencarian barbuk di sekitar TKP.
“Pencarian barbuk dengan menggali beberapa titik yang ditengarai ada barbuk,” ujar Mbak Suci.
Bahkan, pada tanggal 14 Mei 2022 ada salah satu Yotuber inisial A asal Subang, dia coba masuk kebun di belakang TKP kasus Subang untuk meliput pihak kepolisian yang sedang mencari barbuk.
Tiba-tiba saat masuk ke kebun belakang TKP kasus Subang, YouTuber itu mengalami gatal-gatal. Akhirnya youtuber itu panik dan langsung keluar kebun dan saat itu ada warga juga, setelah diberi obat oleh warga YouTuber tersebut akhirnya sembuh.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Salah Satu Segitiga Akan Mengungkapkan Seperti Apa Kepribadian Anda Sebenarnya
Kejadian tersebut rupanya bukanlah yang pertama, sejak sebulan terakhir kejadian-kejadian di luar nalar terus terjadi.
Tanggal 23 April 2022, seorang pemerhati kasus Subang berinisial F yang berasal dari Jawa Barat, ingin membantu mengungkap kasus Subang dia berkeinginan melakukan ritual di lahan di sekitar TKP Ciseuti.
Tanggal 25 April 2022, F melakukan prosesai ritual dengan menabur air yang sudah diberi doa di lahan sekitar TKP. F curiga masih ada barbuk di sekitaran TKP dan ditanam.
Tanggal 29 April 2022, tiba-tiba ada sebatang pohon di belakang TKP yang daunnya berguguran semuanya padahal saat ditaburi air oleh F, pohon tersebut normal tidak kering. Pohon akhirnya seperti mengaami kekeringan dan tidak berdaung. Padahal, pohon atau tanaman di sekitarnya normal.
“Akhirnya jadi ada kecugigaan ada sesuatiu di sekitar pohon tersebut. Terbesit pemikiran untuk melakukan penggalian di sekitar pohon itu.
F kemudian melibatkan warga sekitar untuk menggali di sekitar area pohon yang alami kekeringan tersebut
Tanggal 30 April 2022, ternyata rombongan warga yang diminta bantuan F ini, putar balik dan mengurungkan niatnya untuk memngali di sekitar pohon itu.
Ternyata warga mengalami gatal-gatal, mual dan muntah, bahkan ada yang mengalami kakinya kaku susah digerakkan, sampai ada yang pusing.
“Ada salah satu waga mencium bau wangi bunga yang menyengat. Karena sudah parno duluan, akhirnya warga balik mengurungkan niatnya,” ujar Mbak Suci.
Ternyata gangguan tidak di situ saja, selang sehari lagi ada warga yang sedag mencari kayu bakar di kebun sekitar. Ada 6 orang alami gangguan di luar nalar. Mereka niat hanya mencari kayu bakar, bambu dan mengalami gatal-gatal, mual, dan muntah sampai kaki kaku susah digerakkan.
Puncaknya pada 5 Mei 2022 atau pada Kamis siang, ada warga kesurupan. Akhirnya kejadian tersebut mengundang perhatian masyarakat sekitar dan berkerumun.
Warga yang kesurupan tersebut bercerita dirinya sebagai sosok besar berjubah hitam. Dalam bahasa Sunda kemudian sosok itu memperingatkan kepada warga yang hadir. “Kasih tahu warga sekitar, jangan ikut campur kata sosok besar tersebut,” ujar Mbak Suci.
Kemudian di Kamis malam, ada warga yang bermimpi juga mimpi didatangi sosok besar berjubah hitam. Sosok itu kemudian mengulang ancamannya yang meminta warga sekitar jangan ikut campur, kalau tidak akan ada yang kehilangan nyawa.
Itulah kejadian-kejadian di luar nalar yang terjadi di kebun di sekitar TKP kasus Subang, yang membuar warga sekitar mengalami ketakutan. ***
