Pembahasan netizen soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah mengenai ada dugaan konpirasi yang pada akhirnya mengaburkan penyidikan oleh tim penyidik.
Dugaan konspirasi di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut terkait konflik keluarga dari korban almarhum Tuti Suhartini dan Amel, yang menjadikan penyelidikan oleh kepolisian menjadi lebih sulit.
Apakah lamanya pengungkapan kasus Subang tersebut, sebagai akibat pemberitaan konflik di antara keluarga inti korban, yang pada akhirnya disadari telah membuat penyelidikan oleh pihak kepolisian menjadi lebih sulit.
Konflik ini membuat pelaku sebenarnya dari kasus Subang ini, memiliki kesempatan untuk membersihkan jejak-jejak yang mengarah kepadanya, akibat fokus publik dan media hanya kepada konflik yang terjadi di keluarga inti korban.
Seperti diketahui, di awal-awal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, pemberitaan ramai tentang drama-drama tentang masalah atau konflik di antara keluarga korban.
“Siapa sih yang pertama kali di 6 bulan ini yang mengungkapkan konflik di keluarga ke media massa?,” tutur pemerhati kasus Subang, Anjas.
“Tapi itu juga bukan berarti secara umum dia yang pertama kali menceritakan masalah itu. Bisa saja cerita-cerita itu sudah ada di tenatngga sekitar korban,” tuturnya menambahkan.
Analisa Anjas tersebut ditayangkan di kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul “PALING MEMBERATKAN & TERBANTAHKAN ??” yang tayang pada Jumat 28 Januari 2022.
Baca Juga: Malam 1000 Bulan, Malaikat pun Turun ke Bumi, Keutamaan dan Tanda Lailatul Qadr Menurut Adi Hidayat
Menurut Anjas, jejak digital di akhir Agutsus yang pertama kali mengemukakan konflik di keluarga adalah dalam wawancaradi sebuah stasiun televisi, soal muncul keterangan tentang permasalahan yang dihadapi almahum ibu Tuti.