INFO TERKINI Kasus Subang, Misteri Anjing Pelacak Gonggong dan Gigit Danu, Polisi Sudah Punya Jawaban

- 21 April 2022, 12:02 WIB
Heri Susanto, Anjas, dan Madam Suki menganalisis kejadian saat anjing pelacak dikabarkan menggonggong dan menggigit seorang saksi kasus Subang, yaitu M Ramdanu alias Danu.
Heri Susanto, Anjas, dan Madam Suki menganalisis kejadian saat anjing pelacak dikabarkan menggonggong dan menggigit seorang saksi kasus Subang, yaitu M Ramdanu alias Danu. /Kolase foto YouTube Heri Susanto, Suki en Diego (MADAM SUKI), Anjas di Thailand, Aksara Jabar (Tiara Maulinda)./

DESKJABAR - Penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terus berjalan hingga saat ini memasuki bulan ke-9.

Meskipun tim penyidik belum menetapkan satu pun tersangka pelaku, masyarakat masih percaya dan menaruh harapan besar kasus Subang bisa segera terungkap. 

Belakangan, masyarakat kembali mengorek dan mempertanyakan berbagai info lama dan misteri tentang kasus Subang.

Baca Juga: 11 CATATAN KASUS SUBANG, Jejak di Loteng, Noda Darah di Baju Saksi, Sketsa Supir Alphard, Bagaimana Kabarnya?

Salah satu misteri dalam kasus Subang adalah kejadian saat anjing pelacak dikabarkan menggonggong dan menggigit seorang saksi, yaitu M Ramdanu alias Danu.

Mengapa anjing pelacak menggonggong dan menggigit Danu?

Heri Susanto mencoba menjelaskan kaitan gonggongan dan gigitan anjing pelacak K9 dengan alasan polisi belum menetapkan tersangka dalam video bertajuk 'K9 Mengigit S4ksi!!Trag3di Subang,' yang tayang Rabu, 20 April 2022.

Heri Susanto mengatakan, saat itu, ia memang berada di wilayah TKP. Malam itu, semua saksi yang dimintai keterangan dihadirkan di rumah TKP, termasuk salah satunya Danu.

Sebelum Danu diendus, kata dia melanjutkan, anjing pelacak tersebut dienduskan barang yang lain.

"Waktu Danu digonggong dan digigit, saya berada agak jauh dari TKP," ujar Heri sekaligus menyatakan tidak melihat peristiwa itu.

Namun, Heri memperkirakan, polisi saat ini sudah punya jawaban mengapa Danu saat itu digonggong dan digigit anjing pelacak.

"Polisi dengan profesionalisme yang dimilikinya dan pengalaman menggunakan anjing pelacak K9 ini, tentu sudah tahu terkait hasilnya," ucap Heri.

Baca Juga: INFO MENCENGANGKAN Kasus Subang, Sumy Hastry Beberkan Fakta Terkait Autopsi, Terjadi Bias?

Menurut dia, polisi sampai saat ini belum mengungkap tersangka. Itu artinya, tidak cukup menentukan seseorang menjadi tersangka hanya berdasarkan gonggongan dan gigitan anjing pelacak.

Heri mengaitkan dengan Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), tentang alat bukti yang sah, yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.

"Semua harus ada sinkronisasi atau kesesuaian," kata Heri menegaskan. 

Ia memberikan ilustrasi, misalnya, dalam sebuah tindak kejahatan ada seseorang yang memberikan kesaksian bahwa si A pencuri. Polisi harus bisa membuktikan betul tidaknya seseorang itu memberikan kesaksiannya.

Sebab, tidak menutup kemungkinan saksi yang memberikan keterangan ini berbohong atau melakukan fitnah. Polisi pasti melakukan upaya cross check atau menanyakan kepada saksi-saksi lain atau melihat data pembanding lain seperti CCTV.

"Kembali ke anjing pelacak menggonggong dan menggigit Danu saat itu, pihak kepolisian tidak akan langsung menganggap dia adalah pelakunya. Karena kembali ke Pasal 184, harus ada kesesuaian di antara keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk," tutur Heri.

Heri juga menanggapi soal bocoran CCTV tentang saksi lain di kasus Subang yang beredar. Ia mengatakan, tangkapan CCTV tidak bisa dijadikan dasar untuk pihak kepolisian menetapkan langsung.

Baca Juga: MISTERI RAIBNYA 3 Gadget Amel di Kasus Subang, Ada Data Penting atau Video Terduga Pelaku? Diduga Sempat Aktif

"Ini hanya sebuah ilustrasi. Keterangan yang diberikan saksi biasanya dikonfrontir dengan saksi lain. Demikian juga soal gonggongan dan gigitan anjing, tetap harus ada kesesuaian dengan hal-hal yang lain," kata Heri.

Lebih daripada keluarga

Sebelumnya, staf pengajar di Thailand, Anjas dalam segmen analisa di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul 'PELAKUNYA PS1KOPET!! GAK HERAN SAKSI SUBANG DIMINTA NULIS & GAMBAR !!' yang tayang pada 22 Desember 2022, melontarkan dugaan Danu terendus anjing pelacak.

Menurut Anjas, itu karena DNA Danu hampir mirip dengan DNA yang tersebar di rumah Tuti dan Amalia.

Apalagi Danu memang sering datang ke rumah tersebut yang berfungsi sebagai kantor yayasan untuk membantu pekerjaan yang berkaitan dengan yayasan.

Sementara itu, Madam Suki juga pernah menyorot soal anjing pelacak di kanal YouTube Suki en Diego (MADAM SUKI), berjudul 'ALASAN GUGUK DIDIT DANU,' diunggah pada 11 April 2022.

Madam Suki menjelaskan, seekor anjing pelacak mempunyai naluri atau kepekaan yang sangat kuat.

Sehingga, apabila ada orang yang merasa gugup atau takut pada anjing pelacak tersebut maka anjing pelacak itu bisa mengetahuinya. Itulah yang mungkin terjadi saat Danu terendus oleh anjing pelacak.

Baca Juga: INFO BERHARGA Kasus Subang, Hasil Lab DNA di TKP Temukan DNA Terduga Pembunuh? Ini Alasan Belum Diumumkan

Menurut Madam Suki, bisa saja Danu merasa gugup atau takut terhadap seekor anjing pelacak saat penyelidikan di TKP kasus Subang itu.

Menurut Madam Suki, saat itu kabarnya Danu terendus oleh anjing pelacak setelah anjing pelacak mengendus helm yang sering digunakan oleh salah satu korban kasus Subang, yaitu Amel.

"Nah jadi, memang helm itu keberadaannya sering dipakai sama si D (Danu) ya, tapi alasan anjing pelacak itu adalah sebuah kedekatan yang lebih daripada keluarga," tutur Madam Suki.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Heri Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah