DESKJABAR - Sepekan menjelang 8 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, tim penyidik Polda Jabar, terus berpacu dengan waktu.
Salah satu bagian yang ikut bekerja menguak tabir pembunuhan di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu adalah laboratorium forensik di Jakarta.
Para tenaga ahli forensik berusaha keras menguak hasil temuan puluhan DNA di rumah Yosep Hidayah yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Info berharga mengenai temuan puluhan DNA tersebut pernah disampaikan pakar forensik dr Sumy Hastry Purwanti dalam video di kanal YouTube Denny Darko yang tayang pada Senin 22 November 2021 malam berjudul, 'PERTAMA KALI.ANJAS DI THAILAND X DR.HASTRY FORENSIK X DENNY DARKO,KASUS SUBANG AKAN DIUNGKAP SPT INI.'
Pada kesempatan itu, Sumy Hastry menjelaskan bahwa proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang butuh waktu lama meskipun penyidik sudah mendapatkan puluhan DNA di TKP.
Sumy Hastry memberi contoh proses identifikasi bencana massal bisa cepat karena ada data pembanding dari pihak keluarga. Demikian juga untuk kasus teroris, ada data pembanding dari pihak keluarga.
"Sekarang kasus Subang. Kita sudah dapatkan puluhan DNA yang ada di sekitar lokasi. Kita petakan, matching nggak dengan DNA yang kita dapat di properti atau barang bukti di lokasi itu. Makanya butuh waktu lama," tutur dr Sumy Hastry.
Ia menjelaskan, untuk pemeriksaan darah bisa berlangsung dalam waktu cepat. Bahkan tiga hari bisa selesai.