"Waktu kematian ini memang dikoreksi karena sangat mendasar akan berhubungan dengan alibi waktu kematian serta temuan-temuan di TKP," katanya.
Disebutkan, waktu kematian ini nantinya akan mengarah ke para pelaku, siapa saja yang terlibat. "Disini sangat penting dalam menentukan waktu karena akan berhubungan dengan bukti di TKP," kata Anjas.
Anjas menambahkan, ada salah satu komentar netizen di akun Instagram milik Sumi Hastry. Postingan itu, kata Anjas, muncul dari seorang warganet yang berkomentar, dan itu seakan memberikan kode untuk kasus Subang.
"Komentar warga net itupun direspon dokter Hastri dengan menulis kata-kata bismillah," kata Anjas.
Bismillah ini, tutur Anjas, adalah sesuatu hal saat mengawali sebuah pekerjaan agar semuanya lancar.
"Lantas, apakah ini sebuah kode yang positif ataukah sebuah kode yang negatif, " ujarnya
Menurut Anjas, itu adalah sebuah kode yang positif. Karena di situ, tambahnya, ada aroma percaya diri luar biasa dari kata-kata bismillah tersebut.***