Makam penyebar agama Islam itu adalah makam Waliyulloh Syekh Abdul Muhyi.
"Mereka datang untuk tawasul serta mengingatkan bahwa hidup di dunia tidak akan selamanya kekal," ucap Miswan Swan.
Setelah melakukan berziarah di makam dengan melakukan doa-doa, dilanjutkan perjalanan ke Goa Safarwadi yang letaknya tak jauh dari lokasi makam.
Selama masuk ke goa Safarwadi, ungkapnya, kondisi gelap tanpa ada lampu penerang.
"Jadi kita (peziarah) harus membawa lampu penerang yang sebelumnya harus dipersiapkan sendiri-sendiri," tuturnya lagi.
Baca Juga: INILAH Amalan Ringan Bernilai 1000 Kebaikan dalam Sehari yang Diajarkan Rasulullah
Saat kaki mulai memasuki pintu masuk goa, tambahnya, tidak ada hal aneh yang ditemukan. Namun jelang jarak beberapa meter, hamparan bebatuan serta stalagmit mulai terlihat.
"Makin ke dalam makin banyak ditemukan stalagmit atau bebatuan kapur yang mengerucut dari atas ke bawah," tuturnya.
Ditambah hamparan bebatuan ukuran besar dan kecil sudah menghampiri yang diselimuti lumut hingga perjalanan membuat licin.
Di setiap dinding goa dan stalagmit keluar percikan air yang bening dan terasa dingin.