KASUS SUBANG Penuh Drama dan Framing, INIKAH Strategi Terakhir dari Polda Jabar untuk Menangkap Pelaku?

- 30 Januari 2022, 14:40 WIB
Sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat bisa jadi merupakan strategi terakhir yang dijalankan Polda Jabar
Sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat bisa jadi merupakan strategi terakhir yang dijalankan Polda Jabar /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi/

Seperti diketahui, ada upaya-upaya berbasis ilmiah yang dilibatkan dalam pengungkapan kasus Subang yang dilakukan tim penyidik yakni 5 kali olah TKP, 2 kali otopsi, tes kebohongan, tes kesehatan dan kejiwaan, namun akhirnya semuanya ternyata tidak cukup menjadi alat bukti kuat untuk mengarah kepada tersangka.

Saat merespon rilis sketsa wajah terduga kasus Subang oleh Polda Jabar pada 29 Desember 2021, Anjas mempertanyakan mengapa pada akhirnya pihak penyidik tidak menentukan alat bukti dari bukti-bukti ilmiah yang telah dikumpulkan dari para saksi maupun tes-tes yang sudah dilakukan, namun justru akhirnya hanya mengandalkan pada kesaksian dari sopir angkot saja.

Seperti diketahui, saat merilis sketsa pelaku kasus Subang, Polda Jabar mengatakan bahwa sketsa itu berdasarkan keterangan dari saksi potensial.

Anjas menilai saksi potensial itu adalah saksi sopir angkot yang pada tanggal 18 Agustus 2021 pagi melintas di TKP. Laju kendaraannya hampir tabrakan dengan mobil Alphard hitam.

Baca Juga: 20 Twibbon Keren untuk Tahun Baru Imlek 2022, Nomor 11, 15, 17 Luar Biasa Keren, Buruan Sebelum Ditikung Orang

Saat itu, sopir angkot mengumpat si sopir yang membawa mobil Alphard hitam milik almarhum Tuti Suhartini. Saat itu, sebagian jendela Alphard hitam terbuka dan sopir angkot melihat sopir dari arah samping atau belakang yang kemudian menjadi dasar penggambaran sketsa terduga.

Bisa saja rilis sketsa yang didasarkan dari keterangan saksi potensial itu, merupakan strategi terakhir yang harus dijalankan Polda Jabar, untuk mengungkap kasus Subang.

Tim penyidik memang sudah mengantongi semua data-data hasil olah TKP, otopsi, lab forensik, hasil tes kebohongan, dan hasil tes kesehatan dan kejiwaan yang dilakukan kepada para saksi.

Namun ternyata hasil itu dirasa tidak cukup.  Polisi perlu mengkroscek dengan keterangan lain, mengingat ada banyak drama dan framing yang terjadi sejak awal kasus Subang.

Seperti diketahui, publik heran dengan mimik muka Yosef tidak memperlihatkan mikik muka kesedihan yang dalam padahal istri dan anaknya menjadi korban pembunuhan tragis.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x