DESKJABAR - Jejak pelaku kasus pembunuhan Subang mulai terungkap ketika Youtuber Fredy Sudaryanto menganalisis kearah mana para pelaku kabur seusai menghilangkan nyawa Tuti dan Amel.
Fredy Sudaryanto menyebutkan ada tiga kemungkinan para pelaku kasus pembunuh di Subang ini kabur. Dari tiga kemungkinan yang disampaikan Fredy, kabur melalui pintu belakang lebih masuk akal ketimbang kabur lewat pintu depan.
Ada beberapa alasan kabur lewat pintu belakang lebih memungkinan ketimbang lewat pintu depan. Apalagi pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kemungkinan kabur ketika matahari sudah terbit.
Kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amel ini, kajadiannya kemungkinan pada waktu dini hari tanggal 18 Agustus 2021.
Analisis dari Fredy ini muncul di kanal Youtube Fredy Sudaryanto Sport yang tayang pada 5 Januari 2021. Isi Youtube ini membahas tentang kemungkinan rute kabur yang diambil para pelaku usai melakukan eksekusi pembunuh Tuti dan Amel di Subang.
Dari beberapa alternatif yang disampaikan Fredy ini, diantaranya para pelaku kasus pembunuhan Subang kabur lewat depan rumah, kemudian belok kiri menuju arah Sagalaherang. Namun, tidak jauh dari TKP ada CCTV yang berada di bengkel jok kendaraan.
Kemungkinan lainnya atau jalur kedua yang bisa digunakan untuk kabur adalah para pelaku kasus pembunuhan Subang ini keluar dari tempat kejadian perkara melalui jalur depan kemudian belok ke kiri menuju Jalancagak, Subang.
Namun di rute ini juga ada CCTV yang ada di dekat Alfamart dan tempat pencucian mobil. Tempat ini pernah ditelusuri oleh tim penyidik dengan menurunkan anjing pelacak yang saat itu terus terusan mengendus di tempat sampah.
Polisi dengan menurunkan tim anjing pelacak pernah menyusuri rute dan sempat singgah di tempat pencucian mobil dekat Alfamart yang jaraknya sekitar 100 meter dari TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Tempat pencucian mobil menjadi salah satu tempat krusial, karena di tempat ini anjing pelacak milik kepolisian mengendus ke tong sampah yang bisa jadi ada salah satu barang bukti terkait kasus pembunuh yang menewaskan Tuti dan Amel.
Namun, usaha polisi untuk mengetahui apa yang diendus oleh polisi menjadi sia sia karena isi dari tong sampah tersebut sudah dibakar oleh penjaga pengelola tempat cucian mobil tersebut.
Setelah menyebutkan dua alaternatif untuk kabur, Fredy Sudaryanto juga memberikan alternatif lainnya yang kemungkinan saja jalur ini digunakan untuk kabur para pelaku pembunuhan Subang.
Fredy menyebutkan alternatif terakhir adalah para pelaku kabur lewat rute pintu belakang, kemudian kearah Bunihayu.
Di jalur ini ada CCTV dari sebuah pabrik bahan kimian dimana CCTV yang mengarah ke kebun dan jaraknya cukup jauh dari TKP kasus pembunuhan Subang.
Sempat disampaikan oleh tim penyidik bahwa CCTV yang ada di depan pencucian mobil, mengarahkan ke gerbang rumah TKP namun tidak jelas.
Fredy Sudaryanto menduga para pelaku mengambil rute kabur setelah eksekusi adalah dengan rute lewat pintu belakang melalui kebun ke arah Bunihayu.
Alasan Fredy adalah, kalau para pelaku kabur dengan mengambil rute lewat depan, tentu sekitar jam 6.30 sampai jam 7.00 sudah banyak orang lalu lalang dan suasana sudah terang benderang.
Apa yang disampaikan Fredy dianggap masuk akal. Sekitar pukul 6 pagi saja saat pelaku mengeluarkan mobil Alphard sudah ada saksi Mang S dan sopir angkot yang sempat melihat pelaku yang sedang menyetir Alphard hitam di TKP, apalagi jika pelaku kabur sekitar pukul 6.30 sampai jam 7.00 WIB, pasti kondisi lebih ramai.
Demikian pula saksi Mang Ajat sekitar jam 6 yang melihat ada orang di TKP saat saksi akan membeli bubur.
Jadi dengan Alasan-alasan itu, bisa jadi para pelaku mengambil rute kabur lewat pintu belakang kemudian menyusuri kebun ke arah Bunihayu. Dijalan Bunihayu inilah para pelaku memarkirkan kendaraan mereka.
Menurut Fredy, kemungkinan mereka sudah memarkirkan kendaraan mereka di dekat tower tempat jalan keluar dari kebun ke jalan di Bunihayu.
“Itu baru asumsi saya pribadi, bisa benar bisa juga salah,” tutur Fredy Sudaryanto.***