Network
DESKJABAR - Hingga hari ini, Senin 27 Desember 2021 atau empat hari lagi menjelang tahun baru 2022, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat sudah berjalan 132 hari.
Namun, meski sudah memanggil 55 orang saksi terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, kasus sadis ini berlum juga terungkap.
Begitu juga Polda Jabar, Bareskrim dan ahli forensik sudah diturunkan. Bahkan autopsi jenazah korban Tuti dan Amel sampai harus diulang, dan banyak barang bukti telah ditemukan dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.
Lambatnya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, telah membuat mantan Kapolda Jabar Irjen. Pol. (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN dan mantan Menpora di era Presiden SBY Roy Suryo angkat bicara.
Baca Juga: PERNYATAAN KAPOLDA BENAR, Pembunuh Subang SEGERA DITANGKAP: Yosef Beberkan yang Makan Nasi Goreng
Beberapa pekan lalu, Anton Charliyan yang juga Mantan Kadiv Humas Mabes Polri dan pernah sukses mengungkap dua kasus besar yang menjadi isu nasional bahkan internasional yaitu pembunuhan aktivis buruh Marsinah di Jawa Timur dan pembunuhan aktivis HAM, Munir menyarankan begini.
Karena kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kini sudah bukan isu regional Jabar lagi tapi sudah menjadi isu nasional, tegas Anton Charliyan, kasus ini wajib harus dituntaskan.
“Jangan sampai nanti dianggap Polri tidak mampu atau dianggap Polri menutupi kasus atau dianggap Polri tidak berani,” kata Anton Charliyan kepada DeskJabar.com.
Untuk mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang kini sudah menjadi isu nasional, Anton Charliyan menyarankan dibentuk satu tim khsusus semacam tim independen yang menampung isu-isu dari luar.
“Dan jika perlu kumpulkan para ahli-ahli penyidikan yang ada di sekitar Jabar. Banyak ahli penyidik itu baik yang masih berdinas maupun yang sudah pensiun”, kata Anton Charliyan.
