Namun berbeda dengan Yesmil Anwar yang menyebut kejahatan itu unggul selangkah dari polisi, Anjas menyatakan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang unggul puluhan langkah dari polisi.
Menurut dia, dalam peristiwa pembunuhan, waktu krusialnya adalah 48 jam setelah kejadian untuk mengungkap kasus kejahatan tersebut.
"Namun, dengan lamanya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang telah berjalan 4 bulan, pelaku kejahatan tidak hanya unggul selangkah lebih maju daripada polisi, bahkan pelaku unggul puluhan langkah lebih maju dari tim penyidik," tutur Anjas.
Kendati demikian, Anjas tetap percaya bahwa kemampuan tim penyidik sudah tidak perlu diragukan. Akan tetapi, belum terungkapnya kasus Subang tersebut bukan hanya karena faktor kriminal murni, tapi juga ada tekanan karena diduga ada hubungan dengan yayasan.
Baca Juga: INFO TERBARU KASUS SUBANG, Gara-gara Ini Yoris Dikabarkan Berseteru dengan Danu
Hal ini menjadi tantangan bagi polisi karena pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, tidak lagi mempertaruhkan integritas Polres Subang atau Polda Jabar semata, tetapi integritas Polri.
"Penyidik harus percaya diri untuk mengumumkan tersangkanya dengan 55 saksi yang diperiksa, dengan banyaknya tim ahli yang diterjunkan dari Polres Subang, Polda Jabar, dan Mabes Polri," tutur Anjas.
Mengenai jejak kaki, Anjas mengungkapkan kembali awal penyidikan kasus Subang, yaitu pernyataan Kapolres Subang AKBP Sumarni soal ditemukan 2 jejak kaki berbeda di TKP.
Namun, hingga 4 bulan penyidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, kabar kelanjutan soal 2 jejak kaki berbeda tersebut. Tidak ada kabar jejak kaki tersebut milik siapa.
Padahal, temuan lain seperti puntung rokok dan puluhan DNA serta sidik jari yang ditemukan di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, sudah banyak beredar di media.