Kontroversi lain adalah soal keterangan Yosef bahwa pemegang satu-satunya kunci rumah adalah Tuti, yang juga istri pertama Yosef.
Namun kemudian pernyataan Yosef dibantah anaknya yakni Yoris yang mengatakan bahwa terkadang kunci disimpen di tempat rahasia yang hanya diketahui keluarga.
Dari keterangan Yosef dan Yoris kemudian muncul nama Danu, kerabat yang juga punya akses masuk ke rumah korban pembunuh ibu dan anak di Subang.
Sementara keterangan Yoris yang juga konterversi soal gaji di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Menurut Yoris bahwa kedua korban yakni Tuti dan Amel, yang juga pengurus yayasan mendapat gaji. Bahkan, menurut keterangan yang diperoleh Anjas, Yoris, almarhum Tuti dan almarhum Amel memiliki gaji double digit. Gaji yang cukup besar untuk di wilayah seperti di Subang.
Sementara untuk Yosef, yang juga pendiri yayasan, tapi tidak mendapakan gaji sejak beberapa tahun terakhir. Menurut Anjas, ini juga bisa menjadi salah satu indikasi yang perlu diperdalam.
Kontroversi juga terjadi pada Danu, yang seringkali keterangan yang diberukan kepada tim penyidik sering kali berubah-ubah.
Soal ini sebelumnya pernah dijelaskan kuasa hukumnya Achmad Taufan, bahwa dalam usia seperti Danu wajar psikologinya terganggu karena dia harus menghadapi pemeriksaan sendirian, ketika belum didampingi kuasa hukum.