BUKAN TES KEBOHONGAN, Ini Jenis Pemeriksaan yang Dijalani Danu, Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

- 10 Desember 2021, 08:03 WIB
Achmad Taufan (kiri) seusai mendampingi Danu (tengah) yang menjalani pemeriksaan kesehatan, Selasa, 7 Desember 2021.
Achmad Taufan (kiri) seusai mendampingi Danu (tengah) yang menjalani pemeriksaan kesehatan, Selasa, 7 Desember 2021. /YouTube Misteri Mbak Suci/

DESKJABAR - Saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu memang menjalani pemeriksaan selama dua hari berturut-turut, yaitu Senin, 6 Desember 2021, dan Selasa, 7 Desember 2021. 

Khusus pada Selasa, Danu juga menjalani tes kesehatan dan kejiwaan di Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung.

Menanggapi isu yang beredar yang menyebutkan saat itu Danu juga menjalani tes kebohongan, kuasa hukumnya, Achmad Taufan Soedirjo mengklarifikasinya dalam video berjudul "Danu Tidak Pulang‼️Ada Apa ini⁉️" yang tayang di kanal YouTube Heri Susanto, 7 Desember 2021.

Baca Juga: TEMUAN JEJAK MISTERIUS di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Menanti Pemiliknya 'Bernyanyi'

Baca Juga: SAKSI KASUS SUBANG Paling Sering Diperiksa Penyidik Jadi Tersangka? Terungkap Alasan Yosef 16 Kali Dipanggil

"Pemeriksaan kesehatan terhadap Danu itu bukan tes kebohongan tetapi tes kesehatan dan kejiwaan," ujar Achmad Taufan menegaskan.

Selama menjalani tes kesehatan dan kejiwaan, Danu juga didampingi kedua orangtuanya dan Uanya yakni Ibu Lilis yang juga kakak dari korban, almarhumah Tuti Suhartini.

"Jadi setelah saya konfirmasi kepada tim penyidik, keberadaan orangtua Danu dan ibu Lilis dalam rangka mendampingi tes kesehatan Danu, biar Danu rileks. Setelah itu mereka pulang lagi ke Subang," tutur Achmad Taufan.

Tes kesehatan itu juga agaknya memeriksa pula kondisi kulit Danu yang menurut kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, agak sensitif. Hal itu yang menyebabkan kulit Danu mudah luka, termasuk di kakinya. 

Dalam pemeriksaan dua hari, termasuk pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu, mendapat sekitar 100 pertanyaan dari tim penyidik.

Selain pertanyaan soal temuan puntung rokok di asbak di rumah TKP yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, penyidik juga menanyakan soal luka di kaki Danu.

Menurut Achmad Taufan soal luka di kaki Danu merupakan pertanyaan lama yang ditanyakan kembali dalam pemeriksaan terakhir di Polda Jabar.

"Masalah luka di kaki. (Kulit) Danu ini agak sensitif. Kalau garuk-garuk sedikit bisa luka. Makanya banyak bekas luka," ujar Achmad Taufan.

Baca Juga: PENYEBAB LUKA di Kaki Danu Terungkap, Ternyata Gara-gara Ini, Update Kasus Pembunuhan di Subang

Penyidik humanis, Danu enjoy

Seperti diberitakan DeskJabar.com, selesai menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan lanjutan, Selasa 7 Desember 2021, malam, Danu keluar dari ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar bersama kuasa hukumnya, Achmad Taufan Soedirjo, dan tim.

Kepada wartawan, Achmad Taufan menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap Danu Selasa malam, tidak ada kaitan dengan tes kesehatan Danu pada Selasa pagi.

"Semuanya lancar. Danu juga enjoy, penyidik juga humanis. Jadi semuanya bagus lah," ujar Achmad Taufan.

Pengacara Danu itu juga menuturkan bahwa semua pertanyaan penyidik bisa dijawab Danu dengan baik.

"Insya Allah sudah selesai lah, sudah boleh pulang," kata Achmad Taufan.

Ketika ditanya apakah ke depan akan ada pemeriksaan lanjutan lagi terhadap Danu, Achmad Taufan menyatakan belum tahu.

"Masalah pemeriksaan (lanjutan) kita belum tahu. Kita tunggu aja dari penyidik kapan," kata Achmad Taufan.

Ia juga menjelaskan pada pemeriksaan Senin, Danu bukan menginap di Polda Jabar, melainkan istirahat di hotel karena esoknya harus kembali ke Polda Jabar untuk memenuhi pemeriksaan kembali.

Baca Juga: DANU BUKAN TERSANGKA, Usai Pemeriksaan Boleh Pulang, Tersangka Pembunuh di Subang Segera Diumumkan

Ia pun menyampaikan harapan Danu agar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel tersebut bisa terungkap dan pelakunya segera diumumkan sebagai tersangka.

Status Danu sendiri saat dipanggil penyidik Polda Jabar adalah sebagai saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Temuan DNA pada puntung rokok di asbak

Masalah puntung rokok terus menjadi pertanyaan penyidik lantaran diperkirakan ada temuan DNA pada puntung rokok di asbak. 

Seperti diberitakan DeskJabar.com, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, pernah menjelaskan soal puntung rokok Danu yang ditemukan penyidik saat olah TKP tanggal 18 Agustus 2021.

Menurut Achmad Taufan, Danu datang ke rumah TKP di Ciseuti pada tanggal 15 Agustus 2021. Saat itu Danu merokok di dalam rumah TKP dan menaruh puntung rokoknya di asbak.

Sehari kemudian atau tanggal 16 Agustus 2021, Danu juga datang ke TKP tetapi merokok di luar rumah TKP.

Baca Juga: Misteri Temuan Puntung Rokok Danu di Asbak Terungkap, Rupanya Ini Alasan Danu Sering Datang ke Rumah TKP

Achmad Taufan tidak khawatir soal puntung rokok Danu yang ditemukan tim penyidik di TKP pembunuhan Subang. Menurut dia, di laboratorium Mabes Polri tentu bisa dianalisis umur dari puntung rokok tersebut.

Justru menurut Achmad Taufan, yang paling krusial adalah keterangan saksi-saksi yang melihat TKP antara jam 12 malam tanggal 17 Agustus 2021 hingga jam 8 pagi tanggal 18 Agustus 2021.

Ia mengonfirmasi pula pada tanggal 18 Agustus pagi Danu memang ke TKP bersama Pak Yosef. Tapi dia saat itu tidak merokok.

"Bagaimana sempat merokok, ada pembunuhan, banyak darah. Jadi, puntung rokok Danu yang ada sejak 15 Agustus di rumah TKP ya nggak ada kaitannya," ucap Achmad Taufan.

Ia juga mengonfirmasi bahwa Danu memang sering datang ke rumah TKP bahkan bisa setiap hari karena sering diminta bantuan dan disuruh oleh Tuti Suhartini dan Amel.

Soal Danu perokok, menurut Achmad Taufan, juga diakui oleh orangtua Danu. Mereka sering menyapu di rumah dan menemukan puntung rokok Danu yang cukup banyak. Demikian juga di halaman rumah.

"Jadi menurut saya itu bukan merupakan satu bukti yang krusial," ucap Achmad Taufan.

Kesaksian Danu lainnya yang cukup mengejutkan ialah ketika ia diminta seorang banpol untuk menguras bak mandi yang masih terdapat darah di dalamnya.

Di luar itu, kesaksian Danu menjadi penting lantaran ia merupakan anak angkat dari wanita bernama Idha yang tak lain kakak dari almarhumah Tuti Suhartini -yang bersama anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel, menjadi korban pembunuhan di Subang.

Baca Juga: FAKTA MENGHARUKAN Kasus Pembunuhan Subang, Begini Pesan Terakhir Amel kepada Yosef, Bapaknya

Danu diangkat menjadi anak oleh Ibu Ida sejak masih bayi. Pria itu lahir di Jakarta pada tahun 2000, sehingga usianya saat ini 21 tahun.

Danu juga bekerja di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan Yosef sebagai staf Tata Usaha (TU).

Bocoran profil perokok dari Sumy Hastry

Sementara itu, pakar forensik Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry pernah menyatakan bahwa tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Inafis Polri, menemukan banyak puntung rokok berbagai merek di TKP.

Menurut Sumy Hastry, dari temuan puntung rokok tersebut, penyidik bisa mendapatkan sidik jari, DNA, dan profil perokok.

Terkait kemungkinan framing yang dilakukan pelaku dengan meletakkan rokok saksi-saksi tertentu ke TKP, Sumy Hastry menerangkan bahwa setiap perokok itu berbeda-beda profilnya.

"Jadi ini saya kasih bocoran, profil orang merokok itu beda. Bisa satu puntung rokok habis, bisa hanya sampai tiga perempat, bisa cara memegangnya seperti apa. Kita ini memeriksa para saksi, bagaimana sih dia merokok, bagaimana sih dia menghabiskan rokok," kata Sumy Hastry.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Inafis Dapat Sidik Jari di Tembok, Pintu, dan Mobil

Sumy Hastry mengungkapkan bahwa dari memeriksa cara merokok para saksi, sudah bisa dibedakan dan ditemukan melalui profil yang dilakukan polisi.

Sumy Hastry pun berkeyakinan tidak ada kejahatan yang sempurna -termasuk kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang- karena tes DNA tidak mungkin bisa dibohongi.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Denny Darko YouTube Heri Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah