Petani mangga juga menunjukan foto, bahwa bermunculan hama tikus yang menggila ke pohon-pohon mangga, jumlahnya sangat banyak mencapai puluhan ekor per pohon dan menyerang malam hari.
Akibat serangan hama tikus yang menggila, masyarakat pemilik kebun-kebun mangga gedong gincu di Kertajati, Majalengka, menjadi gagal panen atau produksinya anjlok, dimana seharusnya memperoleh hasil penjualan.
Beberapa petani menyebutkan, biasanya setiap pohon mangga menghasilkan 50-an kg panen, namun karena dimakan hama tikus yang menggila menyerang, panen menjadi hanya tinggal setengahnya.
Baca Juga: Penambangan Emas Liar di Perkebunan Menjadi Masalah Serius Bagi Lingkungan di Jawa Barat
Sumber populasi
Informasi diperoleh dari para petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) dan masyarakat serta pihak Desa Mekarjaya, bahwa hama tikus yang menggila menyerang empat desa sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.
Ada empat desa di Kertajati, Majalengka yang mengalami kondisi hama tikus yang menggila menyerang, yaitu Desa Mekarjaya, Desa Palasah, Desa Kertasari, dan Desa Sahbandar.
Disebut-sebut dari para petani di lapangan, bermunculan serangan hama tikus yang menggila ini, terutama dari lokasi-lokasi sejak munculnya Jalan Tol Cipali, Bandara Kertajati, serta bermunculannya bangunan-bangunan baru di Kertajati, serta dari kawasan hutan.
Turyadi, dari Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Kementerian Pertanian, yang dikonfirmasi, mengatakan, bahwa empat desa di Kertajati, Majalengka ini sebenarnya merupakan kawasan endemis populasi tikus.