Situs Batu Melingkar Jahyang Diresmikan, Anton Charliyan: Bukti Peradaban Sejarah Sunda

- 9 Agustus 2021, 11:14 WIB
Anton Charliyan (kiri) dan Situs Batu Melingkar atau circle stone Jahyang di Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Bukti sejarah panjang peradaban Sunda.
Anton Charliyan (kiri) dan Situs Batu Melingkar atau circle stone Jahyang di Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Bukti sejarah panjang peradaban Sunda. /DeskJabar/Istimewa/

Selain batu melingkar, Hadi menyampaikan bahwa timnya menemukan beberapa goa yang berada di dekat lokasi batu melingkar tersebut. Di antaranya goa munding (kerbau) yang memiliki mitos bahwa pada jaman dahulu pernah terjadi peristiwa yang menggegerkan warga Jahyang, ada seorang anak masuk ke goa tersebut dengan membawa seekor kerbau. Sore hari saat anak tersebut keluar sudah menjadi kakek-kakek dan kerbaunya bertambah menjadi 10 ekor.

Anton Charliyan penggagas pelestarian Situs Batu Melingkar (Circle Stone) Jahyang memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh Jawa Barat.
Anton Charliyan penggagas pelestarian Situs Batu Melingkar (Circle Stone) Jahyang memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh Jawa Barat.
“Selain itu terdapat goa ular, yang ternyata pernah ditemukan dengan diameter mencapai 70 cm”, katanya. 

Yang menakjubkan dan sekaligus  aneh tapi nyata, papar Hadi Permana, di komplek Batu Melingkar terjadi keajaiban. Saat sebelum dilakukan excavasi, sinyal hand phone (HP) maupun handy Talky (HT) tidak bisa tertangkap. Namun setelah 7 bulan lamanya dilakukan excavasi dan penelitian dengan ditemukannya batu-batu melingkar sekarang HT bisa menjangkau lebih dari 150 km.

Hal itu dibuktikan langsung saat menghubungi Villa di Batu Mahpar Singaparna yang berjarak 12 km bisa tersambung dan bisa berkomunikasi. Lalu bisa tersambung juga  dengan Pos Pengawasan Gunung Cikuray dan Burangrang Kab. Garut (30 km), serta Gunung Ciremai  Kuningan (50 km) .

Baca Juga: Renungan Qalbu, Anjuran Amalan di Bulan Muharram, Terutama Puasa

“Bahkan sekarang sinyal HP pun bisa 4G. Kita bisa telepon, WA, bahkan video call dari lokasi Batu Melingkar. Padahal lokasinya di tengah hutan yang sangat jauh dari jangkauan tower Telkom”, ujarnya.

Secara ilmiah, Dr. Undang Darsa mantan Ketua jurusan Program Sejarah dan Filologis serta Dr. Elis Suryani, dosen senior Filologis dari Unpad menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya sudah sesuai dengan prosedur akademik yang ada. Batu melingkar atau cirkle stone Jahyang diyakini merupakan peninggalan pra sejarah yang menghubungkan sistem Makro Cosmos dengan Mikro Cosmos (dunia dimensi Bumi dengan dimensi Tata Surya).

Sedangkan Echep S Yasa menekankan, lebih menitik beratkan kepada pentingya peranan sistem digital dalam rangka pengembangan informasi maupun wisata Jahyang, baik sekala Nasional maupun International.***

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah