DESKJABAR - Setelah menjalani perawatan sejak beberapa pekan terakhir di RSUD Cianjur, balita gizi buruk M Bayu, warga Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia Jumat, 18 Juni 2021,
Berdasarkan catatan Pemkab Cianjur, sepanjang 2021, ditemukan 43 balita gizi buruk. Tahun sebelumnya lebih dari 100 balita mengalami hal yang sama.
Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana mengungkapkan, banyak pasien balita gizi buruk yang selama ini terlambat ditangani karena faktor ekonomi dan kurangnya edukasi dari orang tua.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan Pelajar Asal Bogor yang Tenggelam di Palabuhanratu Sukabumi
Ditambah lagi minimnya dana yang dimiliki saat anak menjalani perawatan sehingga banyak orangtua dari balita gizi buruk yang memilih pulang paksa dan memilih menjalani rawat jalan yang tidak maksimal.
"Untuk kasus Muhamad Bayu, kami akan tanggung seluruh biaya, termasuk uang saku untuk keluarga yang mendampingi selama perawatan," kata TB Mulyana seperti dilansir Antara.
Kasubag Humas RSUD Cianjur Diana Wulandari di Cianjur Jumat, menjelaskan, Bayu menjalani perawatan medis selama beberapa pekan. Akan tetapi, kondisinya terus menurun dan sempat kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Hari Ini Sabtu 19 Juni 2021 Hadir di Dua Lokasi, Besok Tidak Beroperasi
"Selang beberapa hari masuk ruang perawatan, balita tersebut harus masuk ruang HCU karena kondisinya terus menurun. Jumat pagi, kondisinya kritis hingga akhirnya meninggal," kata Diana.
Ia menjelaskan, RSUD Cianjur sesuai dengan perintah Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, telah berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayan kesehatan untuk Bayu, anak keempat pasangan Ahmidin (38) dan Alia (31) agar sembuh seperti balita lain.