Mang Emeng bersama tim nya sekitar 15 orang berkeliling tiap dinihari menjelang makan sahur sekitar pukul 1.30 WIB hingga pukul 3.00 WIB.
Baca Juga: Ajay M Priatna Sewakan Rumah Dinas Walikota Cimahi ke Orang Lain, Uangnya Dimakan Sendiri
Baca Juga: HUMOR SUEB EDISI RAMADHAN: Interior Chicken
Tiap gang mereka berkeliling untuk membangunkan warga yang akan berpuasa untuk segera bangun untuk makan sahur.
Alat alat musik yang digunakan, seperti kendang, goong, gitar elektrik, tabuhan rebana dan alat musik lainnya dengan memakai pengeras suara (TOA) sehingga saat Obrog berkeliling akan kedengaran suara musik mereka.
Dilansir dari Aboutcirebon.id, berdasarkan sejarah, tradisi obrog akan menggunakan alat tetabuhan tradisional. Seperti, bambu, botol beling, saron, goong serta alat musik mirip gendang yang terbuat dari pipa dan karet ban bekas bernama ketipung.
Namun seiring berkembangnya zaman tradisi tersebut bertransformasi dengan menambahkan alat musik modern seperti, gitar elektrik dan instrumen modern lainnya. Bahkan di beberapa tempat terdapat instrumen tambahan berupa keyboard dan organ sebagai unsur melodi.
Baca Juga: Rencana Pemekaran Dua Kabupaten di Jawa Barat , Produksi Pangan Langsung Terancam
Selain itu, di wilayah Kabupaten Cirebon hingga memasuki wilayah perbatasan Indramayu (sepanjang Jalan Raya Palimanan hingga Indramayu) tradisi membangunkan sahur ini sudah membaur dengan tradisi Tarling Cirebonan.
Dengan menggunakan seperangkat speaker, mesin diesel sebagai sumber tenaga, alat musik modern hingga penyanyi (baik penyanyi tarling tradisional maupun dandut pantura) biasanya akan larut dalam harmoni.