Pascaoperasi Mulut, Kondisi Anak yang Jadi Korban Penganiayaan Di Pangandaran Stabil

- 4 April 2021, 14:09 WIB
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pangandaran, Hj Ida Nurlaela Wiradinata saat membesuk korban penganiayaan di RSHS Bandung.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pangandaran, Hj Ida Nurlaela Wiradinata saat membesuk korban penganiayaan di RSHS Bandung. /DeskJabar/Muslih Suprianto/
DESKJABAR - Salah satu korban penganiayaan di Pasar Wisata Pangandaran yang berusia 5 tahun, masih menjalani perawatan intensif di RS Hasan Sadikin Bandung. 
 
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pangandaran, Hj Ida Nurlaela Wiradinata mengatakan, anak itu baru selesai menjalani operasi pada bagian mulut dan rahang dan kondisinya stabil.
 
"Operasi melibatkan tiga dokter spesialis, yaitu spesialis bedah mulut, spesialis orthopedi, dan spesialis syaraf," kata Ida Nurlaela saat membesuk korban, Minggu 4 April 2021 kepada DeskJabar.com melalui sambungan telefon.
 
 
Ida Nurlaela mengutip keterangan drg Eka Marwansyah, SpBM, selaku tim penanggung jawab operasi bahwa pasien dalam kondisi stabil.
 
"Alhamdulillah, anak itu selesai menjalani operasi bedah mulut untuk merekonstruksi rahangnya yang terlepas dan patah," ujarnya.
 
Saat ini, menurut Ida Nurlaela, anak itu dalam tahap pemulihan sebelum menjalani operasi lain.
 
"Tim medis dalam hal ini dokter spesialis ortopedi telah menangani rahang dan tulang tangan bagian kanan yang nyaris terlepas," ucap Ida Nurlaela.
 
 
Untuk tahap selanjutnya, anak itu akan menjalani operasi plastik pada bagian muka, karena lukanya sangat lebar dan perlu penanganan khusus.
 
Ida Nurlaela menuturkan, dengan kecanggihan teknologi kedokteran yang ada, dokter menjamin kondisi rahang anak itu akan berfungsi seperti sedia kala.
 
"Alhamdulillah, menurut dokter, meskipun ada penyambungan rahang, tapi gerak rahangnya tidak akan kaku dan tetap elastis," ujar Ida Nurlaela.
 
Namun yang menggembirakan, kata Ida Nurlaela melanjutkan, respons pasien pascaoperasi rahang sangat baik. Hal itu membuat dokter yang menanganinya merasa kagum.
 
 
"Kalau melihat kondisi pasien saat ini, sangat luar biasa. Anak ini kuat secara fisik bahkan tidak mengalami demam atau efek lain," tutur Ida Nurlaela menirukan ucapan dokter.
 
Selanjutnya, korban akan menjalani operasi plastik pada bagian muka karena luka sayatnya di kedua pipi, hampir ke telinga.
 
"Alhamdulillah, Allah sangat sayang pada anak itu. Syaraf utamanya tidak putus sehingga jika selesai operasi diharapkan semua syaraf di muka tetap berfungsi sebagaimana mestinya," tutur Ida Nurlaela.
 
Ia mengungkapkan, saat ini kondisi penglihatan maupun pendengaran anak itu juga normal dan tidak terganggu.
 
Selaku Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Ida Nurlaela pun berterima kasih kepada Pemkab Pangandaran yang menanggung semua biaya pengobatan anak itu dan empat korban lain yang sedang dirawat di RSUD Pandega Pangandaran.
 
 
Anak itu masih mengalami trauma berat secara psikis dan tampak ketakutan saat bertemu orang. Langkah selanjutnya, pasca operasi, Ida Nurlaela akan menyiapkan psikolog untuk memulihkan kejiwaannya yang mengalami trauma berat.
 
"Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Pangandaran, agar anak itu dan ke-4 korban lain segera pulih kesehatannya," ucap Ida.***

Editor: Samuel Lantu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x