DESKJABAR - Angka Kemiskinan di Kecamatan Garut Kota masih cukup tinggi. Dari total 48 ribu kepala keluarga (KK), angka kemiskinannya mencapai 42 ribu KK.
Berdasarkan rilis dari Dinas Komunikasi dan Informastika (Diskomimfo) Kabupaten Garut, angka kemiskinan Kabupaten Garut di tahun 2019 ada di angka 8,98 persen. Pemkab Garut kini berupaya menekan angka kemiskinan di kisaran 6,5% di tahun 2024 mendatang.
Camat Garut Kota, Teten Sundara, mengungkapkan angka kemiskinan di wilayah Kec. Garut Kota mencapai angka 42 ribu KK dari total keseluruhan 48 ribu KK. Ini tercatat di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Baca Juga: Garut: Mayat Wanita dengan Anus Tertusuk Bambu ternyata Weni Tania, Anak Pendiam yang Baik
Baca Juga: Wajah Stasiun Kereta Api Garut dari Masa ke Masa
Baca Juga: Garut: Sadis! Anus Ditusuk Bambu Jasad Wanita Ditemukan Sudah Bengkak dan Busuk
“Malahan kemarin waktu saat ada bantuan UMK (Usaha Mikro Kecil), banyak kepala kelurahan sodaqoh kertas rim-riman membuat keterangan usaha,” ujar Teten di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Garut saat melaporkan kondisi wilayahnya dalam kesempatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, di Aula Kecamatan Garut Kota, Selasa 2 Februari 2021 lalu.
Mantan camat Malangbong ini menambahkan, selain angka kemiskinan, yang menjadi salah satu permasalahan lain adalah muncul dan menjamurnya profesi badut jalanan karena himpitan ekonomi.
Pantauan di wilayah Kecamatan Garut Kota, sat ini memang banyak permasalahan. Tak hanya anak punk dan badut anak-anak, tetapi semrawutnya kawasan perkotaan dari aktivitas PKL, parkir liar, terminal bayangan, dan aktivitas PSK pun menjadi permasalah yang tidak terselesaikan.***