Ramai Ramai Oded dan Yana Diberi Rapot Merah oleh LSM dan Ormas, Kaya Anak SD Saja!

- 19 Desember 2020, 12:54 WIB
Dua Tahun Menjabat Oded Yana Akui Masih Banyak PR
Dua Tahun Menjabat Oded Yana Akui Masih Banyak PR /

DESKJABAR- Beberapa kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Kemasyarakatan (ormas) dan mayoritas masyarakat aktif di Kota Bandung menilai kinerja duet Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana tak banyak membawa perubahan berarti bagi Kota Bandung. Berbagai program pembangunan serta mutasi-rotasi birokrasi, diduga kuat sarat Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN).

Terkait dengan itu, seluruh ormas dan LSM se Kota Bandung, ‘mengganjar’ Oded M Danial dengan rapot merah. Pemberian rapot merah tersebut merupakan bentuk gambaran utuh pelampiasan kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Oded M Danial.

Dijelaskan Koordinator Forum Peduli Bandung Kandar Karnawan, pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi terkait agenda dan rencana statemen evaluasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Tahun Anggaran (TA) 2019-2020.

Baca Juga: Ngeri Sekali! Ada 37 Anggota FPI Terlibat Teroris : Ini Keterangan Resminya Dari Satgas Antiteror

“Intinya tentang rapor merah Wali Kota Bandung Oded M Danial,” ujarnya, lewat aplikasi pesan WhatsApp Sabtu 19 Desember 2020.

Dijelaskan, penandatanganan dukungan pimpinan Ormas dan LSM se Kota Bandung rencananya akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2020, bertempat di Gedung Indonesia Menggugat Jalan Perintis Kemerdekaan.

Dijelaskan Ketua Analisa dan Kajian LSM Monitoring Community tersebut, jenis korupsi yang dilakukan kepala daerah dapat dibagi dalam lima modus, pertama intervensi dalam kegiatan belanja daerah, mulai Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), pengelolaan kas daerah, pelaksanaan hibah, bantuan sosial (Bansos), pengelolaan aset, dan penempatan anggaran pemerintah daerah (Pemda) di BUMD.

Baca Juga: Ada Kejahatan Demokrasi di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020, Sehingga Kami Menggugat ke MK

“Yang kedua dari intervensi dalam penerimaan daerah, mulai pajak daerah atau retribusi, pendapatan daerah dari pusat, serta kerja sama dengan pihak lain,” kata Kandar Karnawan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x