Sejak Kota Cimahi Berdiri Tahun 2001, Tiga Wali Kotanya Pernah Ditangkap KPK

DESKJABAR – Penangkapan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna oleh KPK, menjadi catatan sejarah tersendiri  bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Cimahi Dikdik S Nugrahawan menyatakan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bakal menjadikan peristiwa penangkapan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna sebagai catatan untuk tidak terulang.

Pasalnya, selain Ajay, Wali Kota Cimahi sebelumnya, yakni Itoc Tochija dan Atty Suharti juga ditangkap oleh komisi antirasuah tersebut. Sehingga seluruh pucuk pimpinan Pemkot Cimahi, sejak berdirinya kota itu pada tahun 2001, sudah merasakan ditangkap oleh KPK.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna Ditangkap KPK, Berikut Kasus yang Menjeratnya

Baca Juga: Ini Kata Sekda Cimahi Soal Penangkapan Wali Kota Cimahi Oleh KPK

"Saya belum bisa berkomentar soal itu, hanya saja dulu yang pernah terjadi, jadi catatan bagi kami untuk tidak terulang," kata Dikdik di Kantor Pemkot Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat 27 November 2020.

Ajay Muhammad Priatna yang merupakan Wali Kota Cimahi ketiga itu, dikabarkan ditangkap oleh tim KPK pada Jumat. Namun sejauh ini, pihak Pemkot Cimahi belum mendapat konfirmasi atas penangkapan itu.

Dikdik mengatakan, rencananya Ajay Muhammad Priatna bakal menghadiri rapat paripurna di Kantor DPRD Kota Cimahi. Tetapi dengan ditangkapnya Ajay, pihak Pemkot Cimahi belum bisa memastikan Ajay Muhammad Priatna bakal hadir.

Baca Juga: Abu Bakar Baasyir Dirawat di RSCM, Berikut Keluhan yang Dirasakannya

Baca Juga: Hasil Munas MUI, Pendaftaran Haji Usia Dini Hukumnya Mubah, Berikut Beberapa Syaratnya

"Kami mohon bisa menunggu sampai mendapat info pasti dari pihak terkait," ujarnya, sebagaimana dikutip DeskJabar dari Antara.

Meski begitu, Dikdik memastikan hal itu tidak mengganggu pelayanan masyarakat di Pemkot Cimahi. Ia pun meminta kepada seluruh ASN di Pemkot Cimahi agar kinerja-nya tidak terpengaruh dengan ditangkapnya Ajay Muhammad Priatna.

"Kedepannya ya kita melayani masyarakat seperti biasa," ucap Dikdik.***