DESKJABAR- Warga binaan di Rumah Tahanan Bandung (Rutan Kebonwaru Bandung), yang ingin menempuh pendidikan, bisa menjalani pendidikan sesuai jenjangnya, menyusul telah ditandatanganinya kerjasama program pendidikan dasar.
Penandatangan MoU dilaksanakan Rutan Kebonwaru Bandung dalam peningkatan pendidikan bekerjasama dengan UPT Satdik paud Dikmas SKB Kota Bandung.
Kepala Rumah Tahanan Klas I Bandung (Kepala Rutan Bandung), Riko Stiven menjelaskan, bahwa kegiatan peningkatan pendidikan ini, dikhususkan bagi warga binaan Rutan Kebonwaru Bandung.
Baca Juga: Gugatan Buku Nikah Ketua KPAID Kabupaten Cirebon Dibacakan Hakim PTUN Bandung
Baca Juga: Polda Periksa Channel Pront TV, Dalam Kasus Dugaan Kerumunan Pada Acara Rizieq Sihab di Megamendung
"Kami melaksanakan penandatanganan kerjasama terkait kegiatan belajar mengajar bagi warga binaan Pemasyarakatan sebagai bentuk komitmen dalm rangka mensukseskan program pendidikan dasar selama 12 tahun," jelas Kepala Rutan Bandung Riko Stiven, Kamis 26 November 2020.
Kegiatan penandatangan kerja sama ini, dilaksanakan secara virtual diikuti oleh Kepala Rutan Bandung Riko Stiven beserta pejabat struktural.
Baca Juga: Gawat, Ruang Isolasi di Bandung Penuh, Tim Gugus Tugas Covid-19 Akan Segera Lakukan Langkah Ini
Baca Juga: KPK Beberkan Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo Bersama Istri Dalam Jumpa Pers Rabu Malam
Perwakilan dari Kepala Dinas kota Bandung yang diwakili oleh penilik Milyana, kepala SKB kota Bandung.
"Dengan penandatanganan ini, diharapkan warga binaan di Rutan Kebonwaru Bandung terus bisa mengenyam pendidikan 12 tahun, meski tengah menjalani hukuman karena perbuatan yang salah," jelasnya.
Untuk saat ini, ada 14 orang warga binaan yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Ada 14 orang wbp, diantaranya paket A 2 orang, paket B 2 orang, dan 10 orang ikut kejar paket C," paparnya.
Baca Juga: Para Ahli Pastikan Vaksin Covid-19 Yang Digunakan Aman dan Efektif
Riko Stiven berharap kerjasama ini, dapat bermanfaat bagi kedua belah pohak serta menjadi pilot project dan percontohan bagi lapas/Rutan.
"Kegiatan ini menjadi pilot project di lingkungan direktorat jendral pemasyarakatan dalam memperjuangkan hak warga binaan untuk memperoleh pendidikan formal selama 12 tahun," paparnya.***