JALAN Tol Dalam Kota Bandung Segera Dibangun, Inilah Desain dan Fase Jalan Tol Pasteur Cileunyi

18 Mei 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi tol dalam Kota Bandung. Tertunda sejak 1996, inilah rencana dan desain pembangunan BIUTR Pasteur-Cileunyi sepanjang 28,3 kilometer. /SkyScraper City/

DESKJABAR – Kabar gembira bagi warga Kota Bandung bahwa proyek Tol Dalam Kota Bandung dipastikan akan segera dibangun, terutama untuk jalan tol rute Pasteur hingga Cileunyi. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu solusi kemacetan yang terjadi di Kota Bandung.

Proyek Tol Dalam Kota Bandung rute Pasteur hingga Cileunyi direncanakan akan membentang sepanjang 28,3 kilometer. Kabar gembira ini disampaikan Deputi VI Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Baca Juga: ADA Investor Dilarang Ikut Tender Proyek Tol Getaci Tol Gedebage Ciamis, Siapakah Gerangan?

Pada Slasa 14 Mei 2024 di Jakarta, Susiwijono mengatakan bahwa proyek tol dalam kota Bandung itu masuk dalam program Proyek Strategis Nasional (PSN).

Susiwijono mengemukakan Tol Dalam Kota Bandung  yang akan dibangun adalah Bandung Urban Intra Toll Road (BIUTR) dan North-South Link (NS Link) . Keduanya masuk dalam dokumen rekapitulasi aturan PSN dimana pembangunan jalan tol dalam Kota Bandung yang mencangkup BIUTR dan NS Link.

Dia mengatakan bahwa tol dalam Kota Bandung ini direkomendasikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.

Sementara itu, mengutip dari laman kementerian PUPR pada Desember 2023, bahwa proyek tol dalam kota Bandung termasuk di antara 6 proyek jalan tol yang akan dilelang pada tahun 2024, selain Tol Getaci dan Tol Akses Patimban, Subang.

Fase Rencana Pembangunan BIUTR

Sebenarnya rencana pembangunan BIUTR rute Pasteur ke Junction Cileunyi sudah digagas sejak tahun 1996. Namun hingga saat ini, rencana tersebut belum juga terwujud hingga ada kabar terbaru yang disampaikan Susiwijono.

Bahkan sejak gagasan pembangunan BIUTR ini berkembang sejak 1996, rencana fase pembangunan dan desainnya sudah banyak beredar di masyarakat ketika itu.

Proyek BIUTR Psteur-Cileunyi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996, yang saat itu akan dibangun oleh BUMN Hutama Karya, dengan anggaran mencapai sekitar Rp 500 miliar.

Namun kemudian rencana tersebut tertunda, dengan terjadinya krisis moneter yang terjadi di Asia mulai tahun 1997. Dan yang menariknya lagi, Jalan layang Pasupati yang saat ini sudah beroperasi dengan jembatan gantungnya yang menjadi ikon Kota Bandung, dibangun oleh Pusjatan dan Hutama Karya, sebagai bagian dari BIUTR Pasteur-Cileunyi.

Baca Juga: SIMAK Cara Pendaftaran PPDB SMA 2024 Jawa Barat Jalur Prestasi Serta Dokumen yang Harus Disiapkan

Dalam rencana pembangunannya, BIUTR Pasteur-Cileunyi akan dibangun dalam 4 fase yakni :

Fase I A : Pasteur-Pasupati-Underpass Gasibu sepanjang 5,5 kilometer 

Fase II A : Gasibu-Cileunyi sepanjang 13,8 kilometer

Fase I B : Soekarno Hatta-Gede Bage sepanjang 3,1 kilometer

Fase II B : Soekarno Hatta-Ujungberung  sepanjang 4,5 kilometer

Desain BIUTR Pasteur-Cileunyi

Setelah tertunda sejak tahun 1996, rencana mewujudkan pembangunan BIUTR Pasteur-Cileunyi kembali mengemuka. Pada 5 Oktober 2022, Satker PJN III Jabar Kementerian PUPR, Dedy Hariadi usai acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung.

Ketika itu Dedy memaparkan rencana pembangunan 2 underpass yakni di Gasibu dan Cibiru. Underpass Gasibu akan dibangun di depan Gedung Sate

"Sudah ada desain dari Pemkot Bandung. Kita review kembali, sudah coba diusulkan tahun depan atau 2024. Masih tahap perencanaan dan kesiapan dari lahan," ucap Dedy

Dari desain yang sudah dibuat ketika itu, BIUTR Pasteur-Cileunyi akan dilengkapi terowongan 550 Meter Dalam desain perencanaan yang sudah pernah dirilis sejak awal, BIUTR Pasteur-Cileunyi akan membentang sepanjang 28,3 kilometer.

Jalan Tol BIUTR akan terdiri dari 2 jalur dan masing-masing jalur akan terdiri dari 2 lajur, dimana masing-masing lajur memilikir lebar 3,5 meter. Sedangkan lebar ruang milik jalan sepanjang 30 meter dan sebagiannya untuk bahu jalan.

Jalan tol ini rencananya disiapkan bagi kendaraan dengan kecapatan 80 kilometer per jam dan diperkirakan volume kendaraan per hari mencapai sekitar 45.000 kendaraan.

Baca Juga: Jelang HUT Ke-78 Kodam III/Siliwangi, Kodim 0613/Ciamis Ziarah Rombongan di TMP Imbanagara

Adapun desain perencanaan awal di setiap fase adalah sebagi berikut :

Fase I A : Pasteur-Pasupati-Underpass Gasibu sepanjang 5,5 kilometer

Sepanjang 2,65 km dari pintu tol Pasteur dibuat elevated, selanjutnya tersambung dengan flyover Pasopati sepanjang 2,3 km, yang kemudian melalui  underpass sepanjang 0,55 km dari depan Lapangan Gasibu sampai depan Kantor Dinas Pertanian.

Fase II A : Gasibu-Cileunyi sepanjang 13,8 kilometer        

Setelah dari underpass Gasibu rute jalan kemudian onpass atau diatas tanah dan terbagi menjadi 3 seksi yaitu seksi I (Gasibu-Cicaheum), seksi II (Cicaheum-Ujung Berung), dan seksi III (Ujung Berung-Cileunyi)

Fase I B : Soekarno Hatta-Gedebage sepanjang 3,1 kilometer  

Dibangun onpass atau d iatas tanah dan menjadi penghubung menuju Jalan Tol Purbaleunyi di KM 149

Fase II B : Soekarno Hatta-Ujungberung sepanjang 4,5 kilometer             

Sambungan dari Fase I B, yang dibuat elevated (melayang) dan onpass (mendatar) dan akan tersambung dengan Fase II A di Kawasan Ujungberung. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler