FAKTA Mengejutkan Masjid Mungsolkanas, Masjid Berlokasi di Gang di Kawasan Padat Penduduk di Cipaganti Bandung

1 April 2024, 09:00 WIB
Masjid Mungsolkanas Cipaganti Kota Bandung, punya fakta mengejutkan. /bandung.go.id/

DESKJABAR – Jika membahas tentang perkembangan Islam di Kota Bandung selalu saja dikaitkan dengan Masjid Agung yang berlokasi di Alun Alun atau Masjid Besar Cipaganti di Jalan R.A.A. Wiranatakusumah (dulu Jalan Cipaganti). Orang lupa tentang keberadaan Masjid Mungsolkanas.

Ternyata cukup banyak fakta mengejutkan sekaligus menarik dengan keberadaan Masjid Mungsolkanas yang berada di sebuah gang di kawasan padat penduduk di Cipaganti Kota Bandung. Mengejutkan karena faktanya memang demikian dibanding Masjid Besar Cipaganti.

Baca Juga: Cegah DBD di Kota Bandung, Kemenkes Perluas Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia di Ujungberung

Seperti diketahui, Masjid Agung yang berada di alun-alun Kota Bandung dibangin pada tahun 1812 yang menjadikannya sebagai masjid tertua di Kota Bandung.

Kemudian ada Masjid Besar Cipaganti yang diklaim sebagai masjid pertama dan tertua di kawasan Bandung Utara. Masjid Raya Cipaganti karya C. P. Wolff Schoemaker dibangun pada tahun 1933.

Fakta Mengejutkan Masjid Mungsolkanas

Masjid Mungsolkanas berada di Gang Mama Winata, Jalan Cihampelas RT 02 RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, sebuah kawasan padat penduduk.

Ada sejumlah fakta mengejutkan sekaligus menarik dari keberadaan Masjid Mungsolkanas, yang ternyata merupakan bagian dari sejarah perkembangan Islam di Kota Bandung, bahkan mungkin jauh sebelum bedirinya Masjid Besar Cipaganti.

Adapun fakta mengejutkannya adalah :

1.Dibangun 1869

Masjid ini berada di Gang Mama Winata, Jalan Cihampelas RT 02 RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Masjid ini didirikan sejak tahun 1869 dan menjadi salah masjid tertua di Kota Bandung.

Masjid ini didirikan oleh seorang ulama bernama Kiai Haji Abdulrohim atau kerap dipanggil Mama Aden.

Didirikan sejak tahun 1869, masjid yang terletak di daerah pemukiman padat penduduk di kawasan Cihampelas ini awalnya hanyalah bangunan panggung yang terbuat dari bilik.

Bukti pembangunan masjid ini bisa dilihat dari sebuah batu hitam besar yang diukir dengan nama dan tahun pembangunan masjid, yang diletakkan di depan pintu masuk. Tulisannya, "Masjid Mungsolkanas/ Berdiri Tahun 1869/ Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW."

Dengan bukti tersebut maka Masjid Mungsolkanas jauh lebih tua dibanding Masjid Besar Cipaganti, yang lokasinya tidak jauh.

2.Nama Masjid Unik

Jika umumnya nama masjid di Indonesia dinamai menggunakan bahasa arab, nama-nama tokoh Islam, sahabat Rasulullah atau Asmaul Husna. Nama masjid ini justru menggunakan akronim dari kalimat berbahasa Sunda dengan nama Masjid Mungsolkanas.

“Mungsolkanas sebenarnya singkatan dari kalimat bahasa Sunda 'Mangga Urang Ngaos Sholawat Ka Kanjeng Nabi SAW’,” ujar salah seorang marbot di Masjid Mungsolkanas, Didin, seperti dikutip dari laman bandung.go.id.

“Diambil dari filosofi doa yang terdapat dalam kitab Tankibulkaul. Artinya bahwa setiap orang yang membaca dan mengamalkan sholawat kepada Nabi SAW, Insya Allah doanya pasti akan diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT,” jelas Didin.

Nama ini tercantum di sebuah batu hitam besar yang diukir dengan nama dan tahun pembangunan masjid, yang diletakkan di depan pintu masuk. Tulisannya, "Masjid Mungsolkanas/ Berdiri Tahun 1869/ Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW.”

3.Berada di Sebuah Gang

Umumnya masjid-masjid bersejarah berada di dekat pinggir jalan besar seperti haknya Masjid Agung alun-alun Bandung dan Masjid Besar Cipaganti. Tetapi tidak demikian bagi Masjid Mungsolkanas.

Baca Juga: KOTA BANDUNG Kota dengan Kasus DBD Tertinggi Nasional, Pemkot Bandung Gaspol Siapkan 3 Kuintal Abate dan 41 RS

Masjid Mungsolkanas yang terletak di sebuah gang kecil membuatnya jarang terlihat oleh banyak orang.

Masjid ini berada di Gang Mama Winata, Jalan Cihampelas RT 02 RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Penelitian yang dilakukan UPI pada tahun 2023 menghasilkan bahwa kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Kota Bandung, adalah kelurahan Cipaganti sebagai wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi.

4.Sudah Direnovasi Berkali-Kali

Masjid Mungsolkanas didirikan oleh seorang ulama bernama Kiai Haji Abdulrohim atau kerap dipanggil Mama Aden. awalnya hanyalah bangunan panggung yang terbuat dari bilik.

Saat ini masjid tersebut telah mengalami perubahan yang signifikan menjadi bangunan dua lantai yang utamanya terbuat dari tembok, tidak ada sisa-sisa bangunan lamanya sehingga masjid ini terlihat sangat kokoh dan modern.

“Bangunan masjid ini didirikan di atas tanah yang diwakafkan oleh Lantenas, nenek dari Pak Zakaria, yang juga menjabat sebagai pengurus pertama masjid ini. Sekarang sih sudah direnovasi berkali-kali sampai yang paling besar itu tahun 2009," kata Didin.

Menurut Didin, pada awal dibangun, bangunan masjid itu tidak seperti sekarang. Bentuknya masih panggung dari billik dengan satu lantai. “Dahulu ada kolam di bawah yang sekarang sudah diubah menjadi kantor untuk keperluan masjid. Saat ini, kapasitas masjid telah meningkat dan dapat menampung sekitar 100 orang jemaah,” paparnya.

5.Masih Ada Peninggalan Tersisa

Meski bentuk bangunan telah berubah, Masjid Mungsolkanas memiliki beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini. Salah satunya yaitu sebuah Al-qur'an yang ditulis tangan yang masih tersimpan dalam sebuah etalase kaca di lantai dua masjid.

Peninggalan lainnya yaitu sebuah batu hitam besar yang diukir dengan nama dan tahun pembangunan masjid, yang diletakkan di depan pintu masuk. Tulisannya, "Masjid Mungsolkanas/ Berdiri Tahun 1869/ Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW."***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler