100 PERAHU Nelayan Rusak Dihantam Gelombang di Pantai Ujunggenteng, Nelayan Rugi Miliaran Rupiah

13 Maret 2024, 09:45 WIB
Gelombang tinggi disertai banjir rob, telah merusakkan sekitar 100 perahu nelayan di Pantai Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi. /Antara/Aditya Rohman/

DESKJABAR – Banjir rob dan gelombang tinggi melanda di sejumlah pantai selatan Kabupaten Sukabumi. Di Pantai Ujunggenteng, sebanyak 100 perahu nelayan yang sedang ditambat di pinggir pantai rusak berat, yang membuat nelayan tidak bisa melaut.

Akibat hantaman gelombang tinggi yang menerjang Pantai Ujunggenteng, 100 perahu nelayan mengalami rusak berat bahkan di antaranya hancur lebur. Diperkirakan nelayan mengalami kerugian mencapai Rp 3,6 miliar.

geloBaca Juga: Laut Selatan Ngamuk, Gelombang Tinggi 3-5 Meter Hantam Puluhan Perahu dan Gazebo di Rancabuaya Garut

Banjir rob dan gelombang tinggi juga tidak hanya merusakkan  perahu tetapi sejumlah bedeng dan permukiman nelayan yang berada di pesisir pantai ikut terdampak.

"Seratus perahu tersebut milik 26 orang nelayan yang tinggal di Kecamatan Ciracap, mayoritas kondisinya rusak berat," kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep JK melalui sambungan telepon, kepada kantor berita Antara.

Asep memaparkan bahwa banjir rob dan gelombang tinggi tersebut terjadi sejak Senin 11 Maret 2024 pukul 18.00 WIB hingga puncaknya pada Selasa, 12 Maret 2024 pukul 12.00 WIB.

Asep menambahkan bahwa akibat terjangan gelombang tinggi yang telah merusakkan sekitar 100 perahu, nelayan di Pantai Ujunggenteng tidak bisa melaut ditambah kondisi laut sedang tidak bersahabat seperti gelombang tinggi dan angin kencang.

"Kerugian yang dialami nelayan mencapai Rp3,6 miliar. Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah perahu yang rusak, karena satu nelayan ada yang dua sampai delapan perahunya terdampak bencana tersebut," ujar Asep.

 Ia mengatakan tidak hanya perahu saja yang rusak tetapi sejumlah bedeng dan permukiman nelayan yang berada di pesisir pantai ikut terdampak.

Menurut Asep,  pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Ciracap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan lembaga terkait lainnya.

Di Palabuhanratu 100 Warga Terdampak

Sementara itu, banjir rob dan gelombang tinggi juga melanda Pantai Palabuhanratu yang mengakibatkan sekitar 100 warga yang ada di 3 RW di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu terdampak.

Baca Juga: DI RAMADHAN 2024,Arab Saudi Kirimkan Kurma ke 93 Negara Serta Gelar Jamuan Buka Puasa di 60 Negara

"Gelombang pasang disertai banjir rob ini melanda pesisir Pantai Palabuhanratu, meskipun tidak ada korban luka apalagi jiwa, tetapi seratusan warga terkena dampak bencana tahunan ini," kata Camat Palabuhanratu Deni Yudono.

Deni menambahkan, adapaun warga yang terdampak banjir rob tersebut  hasil sebanyak 47 kepala keluarga atau 157 jiwa yang tersebar di tiga RW yakni RW 20, 21 dan 32.

 Sementara untuk rumah yang rusak berat sebanyak lima unit, delapan rusak ringan dan 22 unit terancam. Kemudian dampak banjir rob ini sebanyak lima kafe rusak dan satu masjid ringan.

 Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang terdampak bencana banjir rob.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler