DESKJABAR - Musibah beruntun dialami PT Kahatex, setelah sebelumnya dihantam Angin Tornado, selang sepekan terjadi lagi peristiwa kebakaran pada Kamis, 29 Februari 2024.
Dalam peristiwa angin Tornado sepekan lalu, tepatnya pada Rabu 21 Februari 2024 pukul 16:00 WIB, hampir semua atap bangunan PT Kahatex hancur, termasuk pagar tembok pabrik tekstil terbesar se-Asia Tenggara ikut jebol.
Dampak dari peristiwa Angin Tornado tersebut PT Kahatex sempat tidak beroperasi, karena kerusakan dan aliran listrik sempat dipadamkan.
Ibarat pepatah mengatakan sudah jatuh tertimpa tangga, porak poranda oleh musibah Angin Tornado, kembali datang musibah kebakaran di PT Kahatex Bandung, di Jalan Raya Bandung Garut.
PT Kahatex Terbakar
Peristiwa Kebakaran di Pabrik Tekstil PT Kahatex pada Kamis 29 Februari 2024 siang hari sekitar pukul 11.20 WIB, mengagetkan ratusan karyawan pabrik dan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Hebatnya Kebakaran di PT Kahatex Bandung, menyebabkan asap tebal membumbung tinggi hingga terlihat dari kejauhan, penyebab terjadinya kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti, namun demikian pihak kepolisian telah turun untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut.
Dua Gedung Kahatek Terbakar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang yang tiba di lokasi kejadian menyebut ada dua gedung terbakar di PT Kahatex.
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno mengatakan kepada awak media bahwa ada dua gedung yang besar yang terbakar, yakni gedung penyimpanan kain di belakang pabrik dan gedung produksi.
Saat ini lanjut Atang, petugas dari beberapa unsur turun untuk melakukan pemadaman. Menurutnya, proses pemadaman cukup lama karena bahan yang terbakar merupakan kain.
"Kondisi hingga kini aman terkendali, tim kebakaran pemerintah daerah terjunkan puluhan mobil pemadam dan ditambah bantuan water canon milik Brimob," Ujarnya.
Diduga Akibat Kebocoran Gas
BPBD Kabupaten Sumedang menduga, Peritiwa kebakaran hebat di area PT Kahatex disebabkan adanya kebocoran gas
Menurut Atang, berdasarkan pantauannya di lokasi kebakaran, sumber api berasal dari gedung penyimpanan lokasi air kain di area PT Kahatex.
"Api sudah berhasil kami kuasai, dugaan sementara akibat kebocoran gas, dan saat ini masih terus dilakukan pendinginan," ujar Atang.
Kepastiannya belum bisa dipastikan apakah sumber api berasal dari kebocoran gas di area itu atau ada hal lainnya yang memicu peristiwa kebakaran perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. berdasarkan pantauan kami memang diruang penyimpanan kain memang terdapat gas untuk produksi. di duga gas LPG itu mungkin bocor," katanya.
Tidak Ada Korban Jiwa
Dalam peristiwa kebakaran itu, Atang memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka, karena pada saat detik - detik kejadian kebakaran karyawan berhaburan menyelamatkan diri masing - masing.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa terbakarnya dua gedung PT Kahatex," tegasnya.
Namun pada saat peristiwa kebakaran terjadi, karyawan dari PT Kahatex banyak yang keluar masuk area pabrik. Untuk alasan kemanan karyawan tidak keluar masuk area pabrik.
"Memang saat kejadian ada pegawai sampai saat ini keluar masuk. dan sudah kami minta untuk mundur," ucapnya.
Tidak Merambat ke Pemukiman
Lokasi Kebakaran Kahatex sangat berdekatan dengan pemukiman warga, namun demikian petugas berhasil melokalisir area kebakaran, sehingga tidak merambat ke pemukiman warga.
"Tidak merambat ke permukiman. Peristiwa kebakaran hanya ada di gedung produksi dan gedung penyimpanan kain air," ujar Atang.
Jadi dugaan sementara penyebab peristiwa kebakaran ini akibat kebocoran gas yang ada di gedung penyimpanan kain air.***