DESKJABAR - Dewan Teh Indonesia akan menyelenggarakan Weekend Parteas atau Festival Es Teh bertempat di Sumarecon Mall Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Festival itu berlangsung mulai dari Kamis, 29 Februari 2024, hingga 3 Maret 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Dewan Teh Indonesia (DTI) Hary Hendrato mengatakan bahwa acara itu merupakan bagian dari kampanye untuk mengajak masyarakat minum teh. Acara festival akan mencakup kompetisi penyajian es teh itu.
"Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak menjamur booth es teh di daerah. Kami menyambut gembira bahwa konsumen saat ini mulai gemar minuman teh," tuturnya sebagaimana dikutip Antara dalam siaran pers DTI di Jakarta, Sabtu, 24 Februari 2024.
Menurut dia, teh tidak sekadar minuman penyegar. Di dalam teh terdapat manfaat yang besar bagi kesehatan manusia, seperti dapat mencegah diabetes, kanker, dan juga baik untuk diet.
Ia mengungkapkan bahwa DTI mengadakan pelatihan mengenai penyajian teh sesuai dengan standar teh Indonesia sebagai langkah untuk mendukung upaya pengembangan usaha penjualan teh.
Weekend Parteas diselenggarakan oleh DTI dengan dukungan dari Asosiasi Es Teh (ASET) Indonesia, Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita), Asosiasi Teh Indonesia, PT Tambi, Sariwangi, Gempita Rasa, dan Asosiasi Konsultan Teh Indonesia (AKTI).
Ketua KORNAS Gerakan Pemuda Tani Indonesia M Yasir Kaisuku mengapresiasi upaya DTI dan Asosiasi Es Teh Indonesia (ASET) untuk mendukung para petani mengembangkan usaha teh.
Standar Teh Indonesia
Sebelumnya, Ketua Umum DTI Rachmad Gunadi menyatakan, DTI secara resmi telah meluncurkan CERTEAFIED STI sebagai standar teh Indonesia pada 27 Januari 2024 di Pekalongan, Jawa Tengah.
Menurut dia, keberadaan STI dapat meningkatkan keseimbangan manfaat yang diterima dari setiap rantai pasok teh melalui peningkatan kualitas diikuti dengan harga yang lebih baik serta semakin memperluas akses pasar produk teh Indonesia di pasar lokal dan ekspor.
"STI ini juga dapat menjadi salah satu alternatif non tarrif barrier atas semakin meningkat dan beragamnya produk teh impor ke Indonesia," ujarnya.
Selain itu, kata dia melanjutkan, hadirnya STI juga untuk mem-branding citra teh Indonesia di kalangan konsumen lokal untuk mencintai dan meningkatkan konsumsi teh berkualitas yang berasal dari negeri sendiri.
"Keberadaan standar dan sertifikasi menjadi sebuah keniscayaan dalam persaingan pasar domestik dan global yang semakin kompetitif," ujar Rachmad Gunadi.***