Mereka yang Berjuang untuk Demokrasi, di Bandung Ketua KPPS Meninggal Dunia, di Sumedang Sakit hingga Pingsan

18 Februari 2024, 03:47 WIB
ilustrasi KPPS pada proses pemungutan suara pada pemilu 2024 di TPS 017, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024./Deskjabar.com/Rio Kuswandi /

 

DESKJABAR - Perhelatan pesta demokrasi di Indonesia tengah berlangsung kini. Proses pemungutan suara telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 beberapa hari lalu.

Kini memasuki masa perhitungan dan rekapitulasi suara hasil pemilu, baik Pilpres dan Pileg DPR-RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota.

Tentu jalannya pemilu menuntut kerja ekstra bagi setiap anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), para saksi dan pihak lainnya yang terlibat pada proses jalannya pemilu 2024 ini.

Mereka dituntut untuk memiliki kesehatan yang ekstra, mental yang sehat dan juga fisik yang kuat. Pasalnya apa yang menjadi tugas dan kewajibannya tidak main-main.

Baca Juga: Ketua KPPS di Salahsatu Desa di Sumedang Pingsan,  Perhitungan Suara Dihentikan Sementara

Dari mulai persiapan penyelenggaraan pemungutan suara, hingga proses rekapitulasi perhitungan suara, waktu untuk tidur mereka terganggu bahkan banyak dari mereka tidak tidur selama berhari-hari karena tugas dan tanggungjawabnya.

Seperti yang diakui Ketua KPPS 017, Dudung Darwana di Kelurahan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024.

"Alhamdulillah penyelenggaraan pemungutan suara siap, kami bekerja semaksimal mungkin sampai kami ini tidak tidur," kata Dudung kepada Deskjabar.com, Rabu lalu.

Senada dikatakan, Ketua TPS 016 Ari Mboy, Kelurahan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024.

Sambil berkulai lemas dan wajahnya berminyak usai proses perhitungan suara, Kamis, 15 Februari 2024 pagi, dia mengatakan jika penyelenggaraan pemilu ini menjadi tugas dan tanggungjawab para KPPS di manapun.

"Totalitas kami nomor 1 untuk suksesnya pemilu 2024 ini. Kami berjuang, kami rela mengorbankan waktu istirahat kami, sudah 2 hari 2 malam kami tidak tidur," jelas Ari Mboy, Kamis, 15 Februari 2024 pagi.

Baca Juga: PPK Rancakalong Sumedang Mulai Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara

KPPS Sakit hingga Meninggal Dunia

D ilaporkan, beberapa diantara para petugas yang jatuh sakit, pingsan bahkan sampai meninggal dunia.

Hal ini seperti terjadi di TPS 18 Kelurahan Pasirwangi kecamatan Ujungberung Kota Bandung, Jawa Barat.

Ketua KPPS TPS 18 Jajang Safaat dilaporkan meninggal dunia. Jajang meninggal karena kelelahan dalam menjalankan tugas sebagai KPPS.

Insiden ini langsung mendapat perhatian dari Penjabat Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono. Bambang langsung bertakziah dan mengucapkan bela sungkawa.

"Saya bersama jajaran Pemkot Bandung melaksanakan takziah ke rumah Ketua KPPS. Kita semua mendoakan semoga almarhum husunul khatimah ketika menjalankan tugas negara di republik ini," kata Bambang usai melaksanakan takziah, Sabtu 17 Februari 2024.

Bambang mengatakan, Jajang Safaat adalah pahlawan demokrasi. Pasalnya, meninggal saat penyelenggaraan pemilu, peristiwa politik yang sangat penting bagi demokrasi dan kepemimpinan bangsa.

Baca Juga: Real Count KPU Pileg DPRD Jabar 2024, 17 Februari 2024, Gerindra, Golkar, PKS, Raih Suara Di Atas 13 Persen

Ketua KPPS di Sumedang Pingsan

Sementara itu, dilaporkan salahsatu Ketua KPPS di Sumedang, Jawa Barat, sakit hingga jatuh pingsan karena kelelahan.

Hal itu terjadi di TPS 05 Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Ada kejadian Ketua KPPS sakit, hingga pingsan karena kelelahan," kata Cecep,  saat menghadiri rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara di Aula Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu, 17 Februari 2024.

Kemudian, lanjut dia, dilaporkan ada beberapa anggota KPPS di TPS tersebut yang jatuh sakit.

Pada saat itu, di TPS 05 proses pemungutan suara sudah dilaksanakan. Namun, tiba-tiba sore jelang malam pada saat proses perhitungan suara dilaporkan ada anggota KPPS yang sakit karena kelelahan hingga Ketua KPPS-nya jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Hal ini membuat proses perhitungan suara ditunda dan dihentikan untuk sementara.

Sebelumnya kabar menyeruak ke permukaan publik jika ada pemungutan suara yang diulang di salahsatu desa di Rancakalong. Camat Cecep menegaskan bahwa ini tidak benar.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler