Jawa Barat Mulai Masa Tanam Pertanian Padi pada November 2023

1 November 2023, 06:05 WIB
Petani di Sumedang sudah melakukan penanaman padi pada Oktober 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha pertanian padi di Jawa Barat mulai melakukan masa tanam padi akhir tahun 2023 pada bulan November ini. Sebagian wilayah di Jawa Barat tetap memperoleh pengairan bagus, walau kondisi secara umum masih terdampak El Nino.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, di Bandung, Rabu, 1 November 2023 mengatakan, masa tanam padi di Jawa Barat merupakan percepatan tanam. Pada sebagian wilayah di Jawa Barat, kondisi pengairan tetap bagus, kurang terpengaruh El Nino.

Usaha pertanian padi di Jawa Barat juga mengejar peningkatan indeks pertanaman (IP) yang bagus pula pada musim tanam akhir tahun 2023 dan awal 2024. Sebab, pada akhir 2022 dan awal 2023, IP di Jawa Barat juga sudah naik menjadi 4, sehingga produksi padi meningkat.

Baca Juga: Jawa Barat Lakukan Percepatan Tanam Pertanian Padi Akhir Tahun 2023

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Yanti Hidyatun Zakiah, menyebutkan, bahwa sampai pekan ketika Oktober 2023, luas tanam padi di Jawa Barat sudah mencapai 36.560 hektare. Diperkirakan pada November 2023, penanaman padi sudah menjadi banyak dilakukan pada berbagai kabupaten.

“Pada Oktober 2023, para petani padi yang sudah panen langsung mengolah kembali sawahnya. Sebab, pengairan pada wilaya mereka tetap bagus, walau pada banyak lokasi lain di Jawa Barat kekeringan,” ujarnya.

Disebutkan, Jawa Barat juga masih akan panen padi pada November dan Desember 2023. Kini ada sekitar 300.000 hektar standing crop tanaman padi. Produktivitas tanaman padi di Jawa Barat adalah 5,75 ton gabah kering pungut (GKP)/hektare, tertinggi kedua nasional setelah Bali.

 

Instruksi Kementerian Pertanian 

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan tanam untuk meningkatkan produksi padi tahun ini terutama pada masa tanam di bulan Oktober November 2023. Salah satu yang akan dilakukan pemerintah adalah mengoptimalkan lahan rawa.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa target optimasi lahan rawa tahun ini harus mencapai 1,5 juta hektare. Dari luasan target tersebut komoditas yang akan ditanam hanya berfokus pada padi dan jagung.

Menurut Mentan, optimalisasi pemanfaatan lahan rawa bisa menjadi solusi dalam peningkatan produksi pangan nasional. "Ada potensi besar di indonesia yakni lahan rawa-rawa yang bisa digarap. Kami fokus garap dulu meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang lebih mudah," kata Mentan, Selasa, 31 Oktober 2023.

 

 

Mentan juga akan memastikan ketersediaan pupuk dan benih unggul serta mekanisasi pertanian demi mendorong keberhasilan peningkatan produksi. Bagaimanapun juga kata Mentan, mekanisasi harus diperkuat agar produksi dan panen berjalan lebih cepat.

"Tidak ada basa basi dalam membangun negeri ini, kerja aja. Pertanian Indonesia ini hebat. Tahun 2017 sudah swasembada, tahun 2019 swasembada, tahun 2020 swasembada. Berarti kita bisa. Nanti kita siapkan semuanya mulai dari pupuk sampai mekanisasi," katanya.

 Baca Juga: Amran Sulaiman Kembali Jadi Menteri Pertanian di “Oktober Keramat”, Langsung Memberi Arahan

Koordinator Kelompok Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Rachmat mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus bergerak dalam mempercepat masa tanam 2023. Apalagi kata dia sebagian daerah di Indonesia sudah mulai turun hujan.

"Alhamdulillah di sebagian wilayah sudah mulai turun hujan. Jadi kita optimis untuk MT tahun ini bisa dipercepat. Mari kita singsingkan lengan baju dan segera turun ke lapangan untuk mengolah lahan-lahan yang memang dari sisi posisi ketersediaan airnya sudah mulai ada," katanya.

Disebutkan, upaya-upaya yang dilakukan di lapangan ini nantinya akan disesuaikan dengan wilayah masing-masing termasuk juga pilihan varietas padi seperti inpari dan ciherang. “Semua akan kita sesuaikan dan akan kita coba intervensi dengan berbagai program yang ada," katanya.

Rachmat menambahkan, pemerintah juga terus memberi perharinya pada peningkatan indeks pertanaman (IP) terutama di sejumlah lahan yang sudah siap dengan segala infrastrukturnya.

"Kita coba mengoptimalkan IP 4. Kalaupun tidak bisa kita tingkatkan jadi IP 2," katanya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler