Pasca Kasus Subang 2021, Kondisi Sekolah Kini Menyedihkan, Ada Kenangan Oktober 2017

30 Oktober 2023, 09:56 WIB
Kondisi SMK Nasional di Seranpanjang, diunggah pada Senin, 30 Oktober 2023. /YouTube Heri Susanto

DESKJABAR – Perhatian tim penyidik dan publik pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang 2021, Jawa Barat, kini sedang tertuju pada sekolah yang dikelola yayasan. Pada Oktober 2023, ada gambaran kondisi sekolah SMK Nasional di Serangpanjang yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional.

 

 

Keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dikelola keluarga Yosep dan kedua korban, banyak menjadi kecurigaan publik apakah ada kaitan dengan kejadian pembunuhan ibu dan anak itu atau tidak.

Kejadian tewasnya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) yang merupakan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, diselidiki lebih dalam oleh tim penyidik dari Polda Jabar. Rumah kejadian pembunuhan pada 18 Agustus 2021 sekaligus kantor yayasan itu, dimana kedua korban adalah pengurusnya pula.

 Baca Juga: Kasus Subang 2021, Terkuak, Mobil Yaris tidak Ada di Garasi Malam Menjelang Kejadian

Suasana SMK Nasional di Serangpanjang, Oktober 2017 Gugun Gunawan/Google Maps

Gambaran kondisi kini

Heri Susanto, salah seorang pemerhati kasus Subang, mengajak Dedi, mantan pengurus sekolah yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional, melihat-lihat kondisi sekolah di Serangpanjang, Subang. Dedi dahulunya pernah menjadi bendahara pada sekolah dimaksud.

Sekolah SMK Nasional di Serangpanjang, berada di tepi jalan Jalan Raya Cijengkol-Serangpanjang, Subang, arah ke Purwakarta. Lokasinya ada di sebelah barat rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Ciseuti Jalancagak, Subang, yang sekaligus kantor yayasan pengelola sekolah itu.

Ketika Heri Susanto dan Dedi sedang melihat-lihat sekolah itu, boleh jadi ketika sedang hari Minggu. Sehingga, tidak tampak para murid pada berbagai ruangan sekolah dimaksud.

 

Dedi menunjukan kondisi sekolah yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional di Serangpanjang. Terlihat ada ada atap ruangan kelas yang rusak. Tetapi tampak ada spanduk bertuliskan penerimaan siswa didik baru SMK Nasional Serangpanjang. Bahkan, tertulis pula “gratis”.

Tetapi ketika melihat-lihat suasana sekolah itu, terdengar suara, “Waduh, takut pak, apa itu pak ?”.

Dedi mengatakan sedih melihat kondisi sekolah sekarang, sebab menurutnya ketika dahulu dirinya masih ada di sekolah ini, kondisinya rapih. Apalagi, banyak guru yang suka merapihkan sejumlah tempat.

“Sekarang kondisinya gambrung (banyak rumput liar mirip terlantar)” ujar Dedi sambil menunjuk halaman pelataran sekolah, pada YouTube Heri Susanto, INILAH KONDIS I SEKOLAH YANG DI DUGA MENJDI MESIN PENCUCI UANG ?, diunggah Senin, 30 Oktober 2023.

Dedi kemudian mengatakan, sekolah itu berdiri tahun 2015, dimana mulai ada siswa juga sudah ada tahun-tahun tersebut. Bangunan ini sebenarnya baru, karena awalnya sekolah dimaksud numpang dulu dulu pada sebuah sekolah dasar (SD).

 Baca Juga: KASUS SUBANG 2021, Danu Diduga Masih Menyimpan Kesaksian Lagi

Ada kenangan zaman dulu

Sementara itu, ada pula orang yang munculkan kenangan suasana SMK Nasional di Serangpanjang ketika Oktober 2017, diunggah Gugun Gunawan, pada Google Maps. Ketika itu tampak pula Yosep (pendiri yayasan), yang kini pada Oktober 2023, sedang menjadi salah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang.

Uniknya, pada Google Maps, kini terjadi perubahan tercantumnya lokasi SMK Nasional tersebut, dengan kembali ditunjukan berada pada sebuah sekolah dasar. Padahal, oleh Google Maps pernah lokasi bangunan SMK Nasional adalah pada tempat baru seperti yang kini. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: YouTube Heri Susanto Google Maps

Tags

Terkini

Terpopuler