Musim Tanam Pertanian Padi Jawa Barat Akhir 2023 Belum Jelas, Pasokan Beras Diprediksi Terpengaruh

21 September 2023, 08:36 WIB
Salah satu lahan mengalami kekeringan di Ciamis, Kamis, 21 September 2023, berpengaruh kepada musim tanam pertanian padi akhir 2023 di Jawa Barat. /Dindin Hidayat/DeskJabar

DESKJABAR – Masa musim tanam pertanian padi Jawa Barat akhir tahun 2023 belum memperoleh gambaran jelas, karena kondisi kemarau yang masih terik. Kondisi demikian, diprediksi berpengaruh kepada musim panen awal 2024 yang bakal terpengaruh.

 

 

Pada setiap akhir tahun, musim tanam padi di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, biasanya dilakukan Oktiber-November, jika bulan September sudah turun hujan dan dilakukan pengolahan sawah. Perhitungannya, pertengahan Februari tahun berikutnya sudah diperoleh masa panen padi.

Tetapi melihat kemarau 2023 yang masih terjadi sampai menjelang akhir September ini, sejumlah pihak terkait produksi padi tidak meyakini musim tanam dapat berlangsung November. Bahkan, bisa terjadi pada Desember 2023 sehingga musim panen menjadi mundur menjadi Maret atau April 2024.

 Baca Juga: Petani Jahe di Sumedang Sumringah, Harga Panen Melesat Sebulan Terakhir, Pertanian Jadi Bahagia

Prediksi

Sekretaris Persatuan Penggilingan padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DPD Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, Kamis, 21 September 2023 menyebutkan, melihat kondisi di Jawa Barat, dimana cuaca umumnya masing sedang panas-panasnya kemarau.

Kondisi demikian, dikatakan, akan berimbas sekali pada kondisi tanaman padi yang sedang membutuhkan air. Akibatnya Tanaman padi tida berkembang tumbuh batang, daun, dan biji padi yang lambat.

 

“Ini akan menyebabkan mundurnya  panen dan bisa juga tidak berisi yang menyebabkan gagal panen. Akibatnya, stok gabah 1,2 bulan ke depan tidak akan sesuai dengan harapan, akibat pengaruh cuaca dan iklim yang tidak mendukung,” ujar Muchlis Anwar.

 Baca Juga: Kacang Hijau, Komoditas Pertanian Potensial di Jawa Barat, dan Gambaran Harga Panen, Garut Sentra Utama

Waduk Jatigede

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, yang dikonfirmasi DeskJabar, belum memberikan gambaran soal dampak El Nino 2023 kepada musim tanam akhir tahun 2023.

Pada sisi lain, soal pengairan Waduk Jatigede Sumedang juga masih menjadi obrolan hangat. Yang menjadi isu, untuk mengairi sawah ketika musim kemarau, prosedurnya harus memperoleh dahulu perizinan dari pihak berwenang.

Sementara itu, Kementerian Pertanian mengabarkan memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrim yang mempengaruhi jalannya produksi pangan. Langkah tersebut diantaranya mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), khususnya di Kecamatan  Geyer dan Godong, Desa Sobo dan Desa Jatilor sekitar 200 ha untuk mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Tanam Padi 500.000 hektare (ha) di 10 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Investor Cina Incar Lahan di Jawa Barat untuk Bisnis Pertanian Pangan

Kementan langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, petugas UPTD pengairan Kecamatan Geyer dan Godong, Danramil Geyer dan Godong, serta petugas PPL dan petani setempat.

"Semua pihak terkait memang harus bekerja sama untuk memanfaatkan air secara efisien sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Senin, 11 September 2023.

 

Kesepakatan bersama seperti pengaturan waktu pembagian air serta penertiban pompa-pompa air yang langsung mengambil air di saluran, supaya tidak secara bebas menggunakan air.  "Dengan demikian maka luas lahan sekitar 200 ha dapat terselamatkan sampai panen," tambah Mentan SYL. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler