Transformasi Bukit di Tasikmalaya Menjadi Tempat Wisata Kuliner, Hotel, dan Mall: Ini Ceritanya

28 Juli 2023, 09:16 WIB
Transformasi Bukit di Tasikmalaya Menjadi Tempat Wisata Kuliner, Hotel, dan Mall: Ini Ceritanya. Eks Terminal Gunung Pereng. Tangkapan layar /YouTube/Asep Andri GJ/

DESKJABAR – Prof. Ahman Sya menyebut Tasikmalaya Kota Seribu Bukit karena sebagian besar wilayahnya terdiri dari bukit.

Gunung Galunggung, yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dan merupakan gunung berapi aktif.

Baca Juga: SENSASI Berenang di Kejernihan Danau Purba Sanghyang Heuleut, INILAH Rute dan Bekal Uang yang Harus Dibawa

Menurut Prof. Ahman Sya, beberapa latar belakang dan sejarah Kota Tasikmalaya disebut sebagai "Kota Seribu Bukit":Kota Tasikmalaya terletak di daerah rawan bencana alam di selatan Jawa Barat.

Gunung Galunggung meletus pada abad ke-16, menjadi salah satu bencana alam paling mengerikan di daerah itu. Banyak bukit di daerah Tasikmalaya terbentuk karena letusan tersebut.

Kota Tasikmalaya memiliki banyak bukit dengan berbagai ketinggian. Ada yang mencapai ratusan meter, ada yang hanya beberapa meter.Bukit-bukit ini memiliki bentuk yang unik dan menarik, dan menjadi salah satu daya tarik wisata Kota Tasikmalaya.

Wisatawan dapat menikmati keindahan alam dari atas bukit-bukit ini.Tempat yang ideal untuk aktivitas luar ruangan seperti bersepeda, hiking, dan camping adalah di bukit-bukit ini.

Kota Tasikmalaya telah lama dijuluki "Kota Seribu Bukit" sebagai bukti kekayaan alamnya yang luar biasa. Bukit-bukit Kota Tasikmalaya adalah salah satu daya tarik wisatanya dan kebanggaan masyarakatnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG 2021 TERBARU, Yosef Hidayah Tantang Pembuat Berita, Kata Dugaan Tuai Fitnah

Dengan sebutan kota seribu bukit itu, maka di Kota Tasikmalaya ada daerah atau wilayah yang namanya Gunung Pereng, Gunung Singa, Gunung Sabeulah, dan Gunung Ki Cau

Transformasi

Apakah tepat nama Gunung Pereng, Gunung Singa, Gunung Sabeulah, Gunung ki Cau di Tasikmalaya disebut bertransformasi?

Ya, Ada kemungkinan bahwa nama-nama Gunung Pereng, Gunung Singa, Gunung Sabeulah, dan Gunung Ki Cau di Tasikmalaya telah bertransformasi (berubah fungsi).

Ini disebabkan oleh fakta bahwa nama-nama gunung tersebut berasal dari bahasa Sunda, yang telah berubah seiring waktu.

Gunung Pereng memiliki tebing, jadi namanya berasal dari kata "pereng", yang berarti tebing.

Nama Gunung Singa berasal dari kata "singa", yang merupakan hewan buas, dan diberikan karena bentuknya yang menyerupai kepala singa.

Gunung Sabeulah berasal dari kata "sabelah", yang berarti "sisi." Sedangkan Gunung Ki Cau berasal dari kata "ki", yang berarti "kakek", dan "cau", yang berarti "pisang."

Pengaruh bahasa baru, perubahan sosial dan budaya, dan kemajuan teknologi adalah beberapa dari banyak penyebab perubahan ini.

Salah satu contoh perubahan bahasa Sunda yang terjadi sejak zaman prasejarah hingga saat ini adalah perubahan fungsi bukit atau gunung di Tasikmalaya.

Sebagai destinasi pariwisata yang unik dan menarik, transformasi empat bukit/gunung yang disebutkan di atas menjadi tempat wisata kuliner, hotel, mall, dan toko memiliki dampak yang signifikan.

Berikut ini adalah gambaran umum tentang bagaimana masing-masing gunung dapat berubah:

1.Gunung Pereng

Tempat itu pernah berfungsi sebagai terminal bus dan angkutan umum lainnya. Gunung Pereng, di sisi lain, berubah menjadi mall.

Baca Juga: Bojan Hadok Belum Hadir Lawan Persik Kediri, Mampukah Yaya Sunarya Bawa Persib Raih Kemenangan Perdana?

Gunung Pereng adalah salah satu tempat yang bagus untuk wisata kuliner.Dibangun oleh sebuah perusahaan swasta pada tahun 1985, Gunung Pereng Tasikmalaya adalah salah satu pusat perbelanjaan pertama di Tasikmalaya.

Lokasinya di Jalan Veteran, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.Gunung Pereng awalnya hanya terdiri dari beberapa toko yang menjual pakaian, sepatu, elektronik, dan makanan.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia terus berubah dan berkembang menjadi mall yang canggih dan lengkap.Gunung Pereng mengalami perubahan besar pada tahun 2010.

Setelah direnovasi dan diperluas, kompleks ini sekarang menjadi mall dengan luas lebih dari 100.000 meter persegi.

Gunung Pereng juga memiliki berbagai fasilitas modern seperti bioskop, toko makanan, dan taman bermain anak.Tapi bioskop di lantai atas di sana, sekarang sudah tidak ada.

Perubahan Gunung Pereng menjadi mall yang lengkap dan kontemporer telah meningkatkan ekonomi Kota Tasikmalaya.

Dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi salah satu tempat belanja favorit bagi penduduk Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.

Proses transformasi Gunung Pereng Tasikmalaya menjadi mall dapat dilihat dari beberapa latar belakang berikut:

Ekonomi Kota Tasikmalaya berkembang dengan cepat.Meningkatnya minat masyarakat untuk berbelanja di mall dan jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Tasikmalaya.

Masyarakat membutuhkan pusat perbelanjaan modern dan lengkap.Mengubah Gunung Pereng Tasikmalaya menjadi mall telah meningkatkan ekonomi Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Lucinta Luna Sebar Undangan Tunangan, Netizen Diundang? Begini komentar Netizen

Mall ini telah menjadi salah satu tempat belanja favorit di Tasikmalaya dan sekitarnya serta menciptakan lapangan kerja baru.

2.Gunung Singa

Di daerah Gunung Singa pada awalnya adalah ada dua bioskop.Itu adalah gedung-gedung bioskop terbesar di Tasikmalaya. Gunung Singa juga menjadi lokasi pertama di mana film Indonesia diputar.

Gunung Singa mengalami penurunan pada tahun 60-an. Pada tahun 1970-an, gedung bioskop ini mulai sepi pengunjung.

Sebuah perusahaan swasta membeli Gunung Singa pada tahun 1980-an.Mereka kemudian merenovasi gedung bioskop untuk menjadi hotel, dan Hotel tersebut resmi dibuka pada tahun 1985.

Dua Hotel berbintang di Tasikmalaya, hotel itu memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, restoran, dan bar.Ini juga menjadi salah satu hotel favorit para wisatawan di Tasikmalaya.

Perubahan Gunung Singa menjadi hotel telah meningkatkan ekonomi Kota Tasikmalaya karena menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi tempat wisata favorit bagi orang Tasikmalaya dan sekitarnya.

3.Gunung Sabeulah

Gunung Sabeulah terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.Bukit ini dulunya hutan yang lebat, tetapi sekarang adalah permukiman dan toko.

Perubahan ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat akan lahan untuk tempat tinggal dan bisnis.Saat ini, Gunung Sabeulah adalah salah satu area yang paling ramai di Kota Tasikmalaya.

4.Gunung Ki Cau

Salah satu terminal angkutan kota di Kota Tasikmalaya, Gunung Ki Cau dibangun oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya pada tahun 1990-an.

Terletak di Jalan Veteran, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.Pada awalnya, Gunung Ki Cau hanya berfungsi sebagai jalur transportasi untuk wilayah selatan Kota Tasikmalaya, seperti Singaparna, Manonjaya, dan Cibalong.

Baca Juga: Bule Kanada di Sekitar Ponpes Kalangsari Milik Ayah Teh Ninih Aa Gym: Menikah, Hidup Sedehana dan Bertani

Namun, seiring berjalannya waktu, sekarang juga berfungsi sebagai jalur transportasi untuk wilayah utara Kota Tasikmalaya, seperti Cihideung, Cipedes, dan Tamansari.

Pemerintah Kota Tasikmalaya memutuskan untuk menutup terminal Gunung Ki Cau pada tahun 2017. Ini dilakukan karena terminal Gunung Ki Cau tidak lagi dapat digunakan karena terlalu sempit dan tidak terorganisir.

Terminal Gunung Ki Cau diubah menjadi pertokoan setelah ditutup.Pertokoan yang dibangun oleh pihak swasta ini adalah salah satu tempat perbelanjaan utama di Kota Tasikmalaya.

Perubahan Gunung Ki Cau menjadi pertokoan ini telah meningkatkan ekonomi Kota Tasikmalaya, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadi salah satu tempat belanja favorit bagi orang-orang di Tasikmalaya dan sekitarnya.

Transformasi gunung/bukit menjadi tempat wisata kuliner, hotel, mall, dan toko akan meningkatkan ekonomi lokal dan memberi wisatawan pengalaman yang berbeda.***

Ingin mengetahui berita lain tentang Tasikmalaya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler