PENGUMUMAN: Vaksinasi Polio Serentak di Jabar Mulai Bulan Ini April 2023, Catat Tanggal, Simak Selengkapnya!

1 April 2023, 14:33 WIB
Ilustrasi vaksinasi/jarum suntik./Pixabay/PhotoLizM /

DESKJABAR - Kapan vaksinasi polio serentak di Jawa Barat? Begitulah kira-kira pertanyaan para ibu-ibu yang mempunyai balita (bawah lima tahun).

Pertanyaan itu kini terjawab sudah. Sebab, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah menjadwalkan pelaksanaan vaksin polio tahun ini, 2023 untuk anak usia 0-59 bulan akan digelar dalam waktu dekat ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Rochady H.S. Wibawa mengatakan, pelaksanaan vaksin polio di Jawa Barat akan digelar secara serentak mulai Senin, 3 April 2023.

Baca Juga: Cuti Bersama Lebaran Idul Fitri 1444 H - 2023 Direvisi Ditambah 1 Hari, MENJADI 7 HARI

"Dilaksanakan dua tahap," kata Rochyadi, Sabtu, 1 April 2023.

Vaksinasi polio tahap pertama akan dilaksanakan pada 3 - 15 April 2024. Sementara tahap kedua pada 15-27 Mei 2023.

Kenapa pelaksanaan ini dilakukan dua tahap, kata Rochyadi, karena imunisasi hari dilakukan secara penuh dan menyeluruh.

Hal ini dalam rangka memberikan jaminan kesehatan kepada para balita, khususnya di Provinsi Jawa Barat.

"Harus full (penuh) dua tahap agar tuntas melindungi balita. Sedikitnya 95 persen dari target di Jabar, yakni 3,9 juta balita harus tercapai," ujarnya.

Rochyadi juga memberikan penjelasan, pelaksanaan vaksinasi akan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

Tempat pelaksanaannya menyeluruh, mulai dari puskesmas, posyandu, serta tempat lain seperti aula, kantor ke-RW-an dan sekolah-sekolah.

Pemprov Jabar memastikan jika pada saatnya nanti, seluruh balita bisa tervaksinasi.

Tim, kata dia, akan menelusuri para balita yang belum terjangkau vaksinasi.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Ada Seseorang Dibalik Yayasan ? Ada Pihak Berupaya Menekan Korban ?

Vaksin Oral dan Tetes

Kemudian, Rochyadi juga menjelaskan jika vaksin ini berupa vaksin oral atau tetes.

Vaksin ini tidak menyebabkan efek samping berlebih pada balita, seperti menimbulkan panas atau demam usai divaksin.

Rochyadi juga menjelaskan, dari 250 juta vaksinasi di dunia tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Namun, memang ada perkecualian, di mana vaksin jangan diberikan kepada anak yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, akibat sakit panas/demam tinggi, diare, atau menderita HIV. ***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler