Di Majalengka, Petani Lakukan Percepatan Tanam Mumpung Tanah Pertanian Masih Ada Air

9 Maret 2023, 13:46 WIB
Petani di Majalengka tampak sudah mengolah tanah untuk percepatan tanam pada tanah pertanian mereka, Kamis, 9 Maret 2023, /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR – Sejumlah petani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tampak langsung melakukan percepatan tanam mumpun masih ada air pada tanah pertanian mereka.

Para petani yang melakukan percepatan tanam, terlihat adalah pada tanah-tanah tadah hujan. Mereka berharap bisa memanfaatkan seoptimal mungkin, selama hujan masih turun di kawasan pertanian.

Baca Juga: Menjelang Kemarau 2023, Bisa Banyak Culik di Pertanian Padi Jawa Barat

Upaya percepatan tanam tampak dilakukan petani di Majalengka, misalnya di Kecamatan Cigasong dan Kecamatan Sukahaji. Para petani terlihat mencakuli dan melihat tanahnya, digenangi air, sepertinya untuk menanam padi.

 

Komoditas apa yang ditanam ?

Salah seorang petani di Cigasong, Enon (76), Kamis, 9 Maret, 2023, mengatakan, bahwa petani memperkirakan hujan masih turun sampai April 2023. Karena itu, para petani langsung melakukan percepatan tanam agar masih dapat memperoleh air.

Baca Juga: Harga Jagung Hibrida Tinggi di Bandung Raya awal Maret 2023, Usaha Pertanian Palawija Membaik ?

“Walau pagi sampai siang terasa terik, tetapi sorenya belakangan ini malah hujan besar bahkan hujan angin. Kami manfaatkan untuk segera bertanam, mudah-mudahan sampai April masih ada hujan, tidak kekeringan,” ujarnya.

Ada pula petani yang tampak lebih memilih menanam jagung, dengan asumsi tidak mau ada resiko kekeringan jika kembali menanam padi. Ini terutama pada lahan-lahan tadah hujan.

 

Yang menjadi keluhan sejumlah petani, adalah kelancaran pengairan menjadi terganggu, karena munculnya bisnis perumahan.

“Dampak selain pengairan, adalah serangan hama tikus. Sebab, saluran irigasi menjadi kotor karena limbah dari penduduk perumahan,” ujar Diding, warga Cikalong.

Baca Juga: Budidaya Ikan dan Sayuran Dalam Ember, Hobi Asyik Perikanan dan Pertanian di Pekarangan

Kebijakan Kementerian Pertanian

Sementara itu, pihak Kementerian Pertanian mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April 2023 mendatang.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, langkah ini perlu dilakukan mengingat persediaan air pada bulan tersebut masih dalam posisi melimpah.

Baca Juga: Belajar Pertanian Budidaya Cabe, Ini Cara Benar Pemasangan Mulsa Plastik

"Harapan kita memang Maret sampai April adalah puncak-puncak kita menyelesaikan panen dan habis itu kita percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujar SYL saat mendampingi Presiden Jokowi dalam panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis, 9 Maret 2023.

Syahrul mengatakan, secara umum produktivitas padi tahun ini berjalan dengan sangat baik, dimana rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kata dia, ada sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia.

"Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Dan kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat. Karena itu produktivitas kita cukup dan telah tervalidasi melalui data BPS, kemudian satelit standing crop dan laporan daerah," katanya. ***

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Pertanian RI Liputan 6

Tags

Terkini

Terpopuler