DESKJABAR – Ancaman hama tikus membayangi panen padi di (KBB) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menjelang musim panen raya 2023, dimana sejumlah lahan pertanian sudah mengalami.
Beberapa petani padi di Kecamatan Ngamprah, Rabu, 18 Januari 2023, bersedih karena sudah ada gelagat panennya merugi akibat serangan hama tikus mulai bermunculkan.
Tampak sejumlah areal tanaman padi di sekitaran Cikawati dan sejumlah kampung lainnya, rusak akibat serangan hama tikus.
Baca Juga: Kereta Api Bandung Raya dan Stasiun Cimekar Banyak Diminati Penumpang ke Masjid Al Jabbar
Serangan tikus besar terhadap tanaman padi
Salah seorang petani di Cikawati, Uyeh menunjukan areal tanaman padinya yang sudah rusak terserang hama tikus.
Menurut dia, tikus-tikus yang menyerang kali ini adalah tikus besar, dan seringnya terjadi malam hari.
Ia mengatakan, ada hal aneh, karena baru kali ini terserang hama tikus, padahal biasanya pada awal tahun jarang muncul serangan hama tikus.
Beberapa petani menduga, serangan hama tikus salah satunya efek pemukiman yang semakin banyak di Ngamprah.
Ini berdampak situasi selokan menjadi kurang bersih, sehingga tikus-tikus besar bermunculan apalagi kelaparan.
Munculnya hama tikus menjengkelkan banyak rumah, sehingga ada warga sengaja membeli senapan angin untuk menembaki tikus.
Sebab, jebakan menggunakan lem tikus sudah tidak mempan lagi, karena tikus besar semakin pintar.
Baca Juga: Budidaya Melon Intanon di Perkebunan Nyalindung, KBB, Inovasi Pertanian Jawa Barat
Petugas penyuluh pertanian
Yang membingungkan petani, tikus-tikus besar tersebut seakan tidak mempan ketika dilakukan perlakuan pengendalian.
Ketika ditanya apakah para petugas penyuluh pertanian masih selalu ada ?
Dijawab, “Entah sekarang mah, belum kelihatan. Berbeda, kalau dahulu-dahulu pertanian selalu menjadi perhatian,” keluh Uyeh.
Baca Juga: Kumis Kucing Potensi Bisnis Pertanian di Jawa Barat, dan Jenis Dibutuhkan untuk Manfaat Kesehatan
Dampak perubahan iklim dan munculnya hama
Sementara itu, pihak Kementerian Pertanian memberikan gambaran hasil Rapat Kerja dengan Komisi IV (membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, dan kelautan) dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di Jakarta, Senin, 16 Januari 2023.
Informasinya, bahwa salah satu hal penting dibahas adalah dampak perubahan iklim pada tahun 2023, serta soal pertanian berkelanjutan.
Diketahui, dampak perubahan iklim merupakan agenda penting soal produksi pangan di Indonesia.
Sebab, dampak perubahan iklim sering memunculkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman, salah satunya adalah serangan hama tikus dan wereng.
Pada sisi lain, Indonesia pun harus mengamankan produksi pangan karena ancaman krisis pangan dunia pada tahun 2023. ***