'Bukan Para Pejabat, Tapi Sosok Perempuan Ini Paling Layak di Pilgub Jabar 2024,' kata Forum RT/RW Jabar

15 Desember 2022, 20:19 WIB
ilustrasi sosok perempuan. Bukan para pejabat yang disebutkan diatas tadi. Kepantasan kandidat calon gubernur Jabar 2024 terlihat pada sosok perempuan ini. /Pixabay/Paasadani/

DESKJABAR - Pesta demokrasi yang akan kita hadapi mendatang tahun 2024, selain pemilihan presiden juga akan digelar pemilu di daerah-daerah di Indonesia, termasuk di provinsi Jawa Barat.

Terkait kandidat yang akan bertarung pada Pilgub Jabar 2024 mendatang, memang kandidatnya masih belum jelas.

Namun, sejumlah kandidat sudah mulai bermunculan yang digadang-gadang bakal maju pada kontestasi Pilgub Jabar 2024, meskipun nama-namanya masih malu-malu kucing mencuat ke permukaan.

Baca Juga: Perjalanan Timnas Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022, Hancurkan 3 Raksasa, Jungkirkan Prediksi dan Ramalan

Adapun seperti tersiar kabar, kandidat Pilgub Jabar 2024 mendatang, antara lain: Uu Ruzhanul Ulum yang sekarang menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat.

Kemudian, ada Komjen Pol. (Purn) Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang sekarang menduduki kursi kepemimpinan PSSI.

Lalu, Ketua DPW PAN Jabar Desi Ratnasari.

Atau Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI sekarang.

Bukan para pejabat yang disebutkan diatas tadi.

Ketua Forum RT/RW Jawa Barat Achdiat Kartamihardja berpendapat, untuk Jabar 1 mendatang, pengganti Ridwan Kamil -Gubernur Jawa Barat saat ini, kepantasan kandidat calon gubernur terlihat dari sosok Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari kabinet kerja Jokowi-JK pada 2014-2019.

Menurut Achdiat, pemilik Susi Air itu adalah sosok tegas dari sekian banyak tokoh perempuan di negeri ini.

Susi juga merupakan putri asli Jawa Barat, tepatnya dari Kabupaten Pangandaran, kelahiran 15 Januari 1965.

Baca Juga: Resep Sambal Cumi Auto Nambah Nasi, Menggugah Selera dan Menggedor Indera Perasa

Achdiat mengatakan, bentuk ketegasannya itu terlihat ketika dia menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.

Namanya bahkan dikaitkan dengan kata 'tenggelamkan' yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.

Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menyimpulkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25 persen dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14 persen dan keuntungan sebesar 12 persen.

"Tentu, semua sudah tahu seperti apa Ibu Susi, masyarakat telah mengenal Ibu Susi apalagi ketika dirinya menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Beliau sosok panutan yang tegas untuk Jawa Barat di kemudian hari," kata Achdiat.

Sikap dan karakter tegas, energik nan penuh semangat yang melekat pada diri Susi tidak terlepas dari latar belakangnya dahulu yang terbilang eksklusif jika dibandingkan dengan para pejabat publik yang lain.

Sekilas tentang Susi Pudjiastuti

Susi tidak merasa cocok dengan sistem sekolah, sehingga ketika itu menginjak kelas 2 SMA, tepatnya di SMA 1 Yogyakarta, Susi putus sekolah.

Baca Juga: Resep Pecel Madiun, Guyuran Kelezatan Saus Kacang, Bikin Lidah Menari-nari Kegirangan

Sejak saat itu, Susi memilih untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada 1983.

Ia menjual perhiasannya untuk modal merintis usahanya tersebut. Perhiasan yang ia punya laku Rp 750.000.

Dan mulailah saat itu, Susi menjadi pengepul ikan dan bekerja sama dengan para nelayan di Pangandaran.

Usahanya membuahkan hasil saat itu hingga kemudian kembali mendirikan usaha lain, dengan produk unggulannya, yakni lobster yang diberi nama 'Susi Brand'.

Pada 2004, Susi membeli dua pesawat Cessna Caravan. Dana tersebut hasil pinjam dari sebuah bank BUMN

Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di Pangandaran ke Jakarta.

Dengan diantar pesawat, lobster yang dikirim lebih segar dan tingkat kematiannya pun jadi lebih rendah.

Pada awal 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter, dan 3 Piaggio P180 Avanti.

Hingga saat ini, Susi Air mempekerjakan 136 pilot, 90 di antaranya merupakan pilot asing.

Tahun 2012, Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.

Baca Juga: Daftar Top Skor Piala Dunia Qatar 2022, Tak Hanya Messi Vs Mbappe, 2 Pemain Ini Berpeluang Raih Sepatu Emas

Achdiat menyebut perjalanan Susi dari mulai merintis karier hingga seperti sekarang ini mencerminkan sosok yang luar biasa.

Oleh karena itu, sebuah kepantasan jika pada helatan Pilgub Jabar 2024 Susi mencalonkan diri menjadi kandidat Gubernur Jawa Barat.

"Sebuah perjalanan yang luar biasa dari Ibu Susi. Meskipun sempat putus sekolah, Ibu Susi bisa hebat bahkan mungkin lebih (hebat) dari mereka-mereka yang sekolah ke tingkatan tertinggi sekalipun. Dan, itu karena pengalaman dan perjuangan yang beliau lakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Achdiat memberikan pendapat untuk kandidat Pilpres 2024.

Ia mengemukakan kelayakannya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju menjadi kandidat Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Achdiat, sosok sederhana yang melekat pada pribadi Ganjar Pranowo menjadi salahsatu alasan utama terkait kelayakannya untuk maju pada Pilpres 2024.

Pribadi yang sederhana itu pula yang membuat Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat.

Baca Juga: Forum RT/RW Jabar Sebut Ganjar Pranowo Layak Tarung di Pilpres 2024, Kesederhanaan dan 1 Hal Ini Alasannya

Sehingga kesederhanaan itulah yang membuat Ganjar dikenang, khususnya oleh masyarakat Jawa Tengah.

Selain itu, dukungan kepada Ganjar dilatarbelakangi bukti kerja nyata dan komitmen Ganjar untuk merangkul dan menyejahterakan masyarakat kelas bawah.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler