Tasik Dan Nostalgia 8. Memutar Kaset Atau Radio Pada Pagi Hari Jadi Kebiasaan Warga Tasikmalaya Tahun 1970-an

8 September 2022, 07:55 WIB
Perangkat Radio kaset pada tahun 1970an. Perangkat ini menjadi sangat favorit pada masa itu. /Dicky Harisman/DeskJabar/

 

DESKJABAR - Orang tua di jaman saya rata-rata menyukai musik.

Hampir bisa dipastikan setiap pagi saat saya melewati rumah tetangga selalu terdengar orang mendengarkan lagu melalui kaset ataupun mendengarkan radio.

Radio yang didengar orang pada tahun 1970-an masih ada yang menggunakan radio tabung atau radio kaset biasa.

Siaran radio pada masa itu frekuensi nya masih menggunakan Medium Wave atau dikenal dengan MW dan SW (Short Wave).

Terlebih jika ada kaset baru yang lagunya meledak di pasaran, pastinya kita bisa mendengar dari rumah-rumah.

Baca Juga: GEGER, Beredar Pernyataan Cucu Presiden AS, Joe Biden Sudah Wafat yang di Gedung Putih Adalah Kembarannya

Suara penyanyi yang sama secara serempak terdengar di rumah-rumah.

Jangan kaget jika kita kebetulan melewati rumah yang penghuninya masih muda, biasanya di rumahnya terdapat perangkat Stereo Set (Tape Deck, Amplifier, Equalizer lengkap dengan Speaker besar atau lazim disebut Salon.

Suaranya terdengar berdentum sangat khas didenger setiap orang yang melewati rumahnya. Betul-betul pemandangan khas era 1970-an.

Selain mendengarkan musik, warga Tasikmalaya juga sangat mudah mendapatkan hiburan.

Setidaknya di kota ini terdapat enam buah Gedung bioskop yang pada saat itu masih menggunakan sistem kelas (kelas 1, 2 dan 3).

Bioskop di Tasikmalaya kala itu bernama Parahyangan, Kujang, Garuda, Hegarmanah, Nusantara dan Tasik Theatre.

Baca Juga: Backpacker Mania, 7 Rekomendasi Objek Wisata di Yogyakarta, Murah Meriah Bahkan Ada yang Gratis Coy!

Jika kebetulan membeli tiket di kelas satu maka duduknya di balkon, jika membeli tiket kelas dua, duduknya di tengah-tengah. Sedangkan kelas termurah adalah kelas tiga.

Kelas tiga duduknya paling depan. Agak-agak pegel leher karena sangat deket dengan layar besar.

Jadi mudah kenal sama artis yang sedang main, canda diantara kami bagi penonton di kelas Tiga.

Bioskop yang setia memutar film India di Tasikmalaya pada kurun waktu 1970an adalah bioskop Sentosa (jaman saya sudah berganti nama menjadi Nusantara) letaknya ada di Jl Gunung Sabeulah.

Bioskop Parahyangan terletak bersebelahan dengan Bioskop Kujang. Letaknya tepat di depan Masjid Agung Tasikmalaya. Tidak jauh dari bioskop Parahyangan ada Bioskop Garuda.

Baca Juga: 2 Aset Sengketa di Pengadilan Negeri Bandung Dilelang? Gugatannya Masih Bergulir

Berada di Jl. Dr Soekajo Tasikmalaya. Bioskop ini pada mulanya sering memutar film Indonesia bekas main di Bioskop lain.

Lama-kelamaan film yang sudah di bioskop lain, diputar di Bioskop Garuda.

Selain keempat bioskop tadi ada juga bioskop lain bernama Hegarmanah di Jln Yudanagara (sekarang Hotel Horison Tasikmalaya).

Bioskop yang hadir terakhir adalah Tasik Theatre di kawasan pertokoan yang terletak tidak jauh dari Pasar Kuda dan Pasar Wetan.

Bioskop yang terletak di lantai II ini seakan menjadi kepenasaran warga Tasik untuk menikmati fasilitasnya yang lebih megah dari bioskop yang pernah ada di kota Tasikmalaya. Tak heran kalau Tasik Theatre menjadi bioskop favorit baru di Tasikmalaya.

Pada saat itu Pemerintah benar-benar ketat memberikan kebijakan usia penonton. Untuk menonton film remaja atau film dewasa bagi yang belum cukup umur jangan harap bisa masuk untuk menonton.

Sebelum masuk antrian kita akan berhadapan dengan petugas yang siap memulangkan kita jika memang usia kita belum berusia 17 tahun.

Petugas akan memeriksa identitas calon penonton sebelum masuk ke gedung bisokop.

Saya pernah punya pengalaman saat saudara saya bermaksud menonton film yang dibintangi Shopan Sopian dan Widyawati berjudul "Pengantin Remaja"

Saudara saya terkena cekal dan tidak bisa menonton karena masih duduk di Bangku SMP kelas tiga. Akhirnya saudara saya kembali ke rumah dengan perasaan kecewa.***

Bersambung

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan data pribadi

Tags

Terkini

Terpopuler