DESKJABAR - Hari ini atau Selasa 16 Agustus 2022 suasana di sekitar Pengadilan Negeri (PN) Bandung Jl. LLRE Martadinata dipenuhi orang bertopi haji, bercadar, dan dijaga ketat anggota polisi.
Pintu masuk PN pun dijaga polisi dan setiap orang yang berniat masuk ditanya petugas bahkan harus mengeluarkan identitas.
Di luar terlihat kendaraan yang biasa melewati PN Bandung diputar arah oleh polisi karena di depan gedung banyak orang berkumpul.
Di dalam halaman PN pun kendaraan taktis penjagaan yang biasa digunakan polisi terlihat terpakir bahkan puluhan anggota berjaga jaga di luar gedung sidang.
Tak jauh beda, ruangan sidang 1 yang berada di depan dipenuhi awak media serta pendukung Habib Bahar bin Smith.
Gema takbir bergema di luar dan di dalam ruangan sidang. Diantara pendukung Habib Bahar bin Smith ada yang membawa spanduk sambil mengucapkan takbir.
Hari itu adalah sidang vonis Habib Bahar bin Smith di PN Bandung, sehingga suasana cukup ramai.
Dalam sidang vonis tersebut Habib Bahar bin Smith divonis 6 bulan 15 hari oleh hakim yang diketuai Dodong Iman Rusdani, S.H M.H.
Dalam dakwaannya yang dibacakan majelis hakim Habib Bahar bin Smith terbukti bersalah secara sah melakukan tindak pidana menyiarkan kabar tidak pasti.
Baca Juga: PULUHAN Polisi Jadi Korban Skenario Ferdy Sambo di Kasus Kematian Brigadir J, Lemkapi : Hati-Hati
"Bahkan tidak lengkap sehingga kabar demikian akan membuat keonaran sebagaimana dakwaan pertama," kata Dodong Iman Rusdani, S.H M.H.
Di sidang vonis Habib Bahar bin Smith ada beberapa hal yang menarik dan diucapkan terdakwa baik saat suasana sidang dan ketika masuk ke mobil tahanan.
Di ruang sidang, Habib Bahar bin Smith mengatakan masih ada keadilan di Indonesia dengan suara lantang.
"Ini adalah awal bangkitnya kepercayaan Indonesia, bahwa masih ada keadilan di Indonesia," kata Bahar bin Smith.
Ucapan itu dilontarkan sesaat hakim membacakan vonis 6 bulan kurungan jeruji besi terhadap terdakwa.
Hal lain adalah sesaat Habib Bahar bin Smith memasuki mobil tahanan. Ia pun dengan suara lantang mengataka NKRI adalah harga mati.
"Besok adalah hari kemerdekaan, Merdeka...merdeka. Indonesia harga mati, Pancasila harga mati," kata Habib Bahar bin Smith.
Suara lantang Habib Bahar disambut dengan gema takbir yang bergemuruh dan dikumandangkan para pendukung yang berada di halamanndan di luar gedung PN Bandung.***